Investasi di Jateng Diarahkan ke Green Economy, Investor Siap Difasilitasi

Bank Indonesia tarik investasi melalui Keris Jateng

Semarang, IDN Times -  Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Bank Indonesia mendorong realisasi investasi di Jawa Tengah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengarahkan ke green economy atau investasi hijau. 

1. Investasi masih didominasi sektor industri pengolahan

Investasi di Jateng Diarahkan ke Green Economy, Investor Siap DifasilitasiIlustrasi pekerja pabrik. (ANTARA FOTO/Siswowidodo)

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Rahmat Dwi Saputra mengatakan, saat ini investasi di Jateng yang masih didominasi oleh sektor industri pengolahan serta sektor listrik, gas, dan energi, mulai diarahkan menuju green economy. 

‘’Salah satu elemen penting dalam mewujudkan green economy adalah investasi hijau (green investment) yang menjadi elemen fundamental dalam meningkatkan kapasitas perekonomian jangka panjang,’’ ungkapnya saat acara Central Java Investment Business Forum (CJIBF) Volume 1, Rabu (8/6/2022). 

Realisasi investasi renewable energy di Indonesia juga semakin meningkat terutama dari negara Tiongkok, Eropa, dan USA. Selain itu, penerbit green bonds juga tumbuh signifikan khususnya dari korporasi dan perbankan.

Baca Juga: UMKM Gayeng Menyulut Usaha di Jateng Bangkit Lewati Badai Pandemik, Ekonomi Terungkit

2. Investment challenge untuk jaring proyek investasi

Investasi di Jateng Diarahkan ke Green Economy, Investor Siap DifasilitasiKepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Rahmat Dwi Saputra saat acara Central Java Investment Business Forum (CJIBF) Volume 1, Rabu (8/6/2022). (Dok. BI Jateng)

Rahmat menuturkan, sebagai upaya mendorong realisasi investasi pihaknya bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Keris Jateng telah melakukan berbagai cara untuk menarik investasi. 

‘’Beberapa sinergi program tersebut antara lain diwujudkan melalui investment challenge untuk menjaring proyek investasi clean and clear, dan promosi proyek investasi tersebut ke berbagai negara. Selain itu, pelaksanaan CJIBF setiap tahun dan fasilitasi para investor potensial juga diharapkan dapat semakin meningkatkan realisasi investasi di Jateng’’ jelasnya.

Sementara, pada forum investasi CJIBF kali ini mengangkat tema “Green and Circular Economy: Pathways to Central Java Sustainable Development”. Tema ini dipandang sangat penting karena sesuai arah perekonomian global saat ini, sejalan dengan presidensi G20 Indonesia, dan perkembangan ekonomi ke depan yang mulai mengarah menuju green economy.

3. Pemulihan ekonomi di Jateng masih berlanjut

Investasi di Jateng Diarahkan ke Green Economy, Investor Siap Difasilitasiilustrasi anggaran ekonomi (IDN Times)

Saat ini ekonomi Jateng mengindikasikan pemulihan berkelanjutan, yang salah satunya didorong oleh investasi. Pangsa investasi mencapai 31,76 persen dari total PDRB Jateng atau tertinggi kedua setelah konsumsi rumah tangga dengan pangsa 60,14 persen. 

Investasi juga merupakan kontributor positif perekonomian Jateng, dengan tumbuh sebesar 6,86 persen (yoy) pada tahun 2021. Peningkatan investasi di Jateng didukung oleh sektor swasta dan pemerintah. 

‘’Pada sektor swasta, investasi didorong oleh pembangunan sejumlah pabrik baru khususnya di beberapa kawasan industri baru yang mulai direalisasikan pada tahun 2021 dan berlanjut pada tahun ini. Demikian pula dengan pembangunan berbagai proyek infrastruktur pemerintah, yang terus mengalami peningkatan,’’ kata Rahmat.

Tercatat investasi memegang peranan penting dalam mendorong perekonomian Jateng. Pada tahun 2021, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Jateng  mencapai Rp 31,31 triliun atau tumbuh 2,30 persen (yoy). 

4. Pemprov Jateng berikan kemudahan investasi

Investasi di Jateng Diarahkan ke Green Economy, Investor Siap DifasilitasiBank Indonesia Jawa Tengah menggelar acara Central Java Investment Business Forum (CJIBF) Volume 1. (Dok. BI Jateng)

Sementara itu, Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp 21,24 triliun atau tumbuh 7,50 persen (yoy). Kondisi ini mengindikasikan bahwa para investor asing mulai merealisasikan investasi di Jateng seiring dengan iklim investasi yang kondusif dan perekonomian yang mulai membaik.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mengatakan, arah kebijakan Pemprov Jateng adalah memberikan kemudahan investasi di Jateng, terutama penyiapan fasilitasi pendampingan investasi dan sistem pendukung perizinan. 

‘’Selain itu, kami juga akan semakin memaksimalkan kawasan ekonomi khusus, kawasan industri terpadu, dan beberapa kawasan industri lain. Ini untuk memfasilitasi calon investor dari dalam maupun luar negeri,’’ katanya.

Baca Juga: Konflik Rusia Ukraina Ganggu Pemulihan Ekonomi Jateng, Ekspor Turun

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya