TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemkot Semarang Galakkan Pemakaian Kartu RFID untuk Beli BBM, Mulai dari OPD 

Pemerintah bisa langsung monitor pembelian BBM

Pertamina menyesuaikan harga BBM non subsidi di tahun 2024, Senin (1/1/2024). Foto Pertamina

Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mulai menggalakkan pembelian BBM dengan memakai kartu Radio Frequency Identification (RFID). Penerapan dengan sistem pembayaran tersebut dimulai dari organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemkot Semarang.

1. Disperkim terapkan kartu RFID

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu meresmikan pemakaian kartu RFID (Radio Frequency Identification) Pertamina untuk pembayaran transaksi BBM non-tunai pada mobil operasional Disperkim di SPBU Sultan Agung, Jalan Sisingamangaraja, Kaliwiru, Candisari, Kota Semarang, Jumat (5/1/2024). (dok. Pemkot Semarang)

Upaya itu dilakukan karena dinas-dinas memiliki pengeluaran BBM cukup besar. Adapun, saat ini penggunaan kartu RFID sudah diterapkan oleh Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, dengan penggunaan kartu RFID ini pihaknya bisa memonitor langsung pengeluaran BBM di instansi tersebut.

"Harapannya dengan RFID ini semua bisa transparan untuk pengeluaran BBM," ungkapnya saat meresmikan pemakaian kartu RFID untuk pembayaran transaksi BBM nontunai pada mobil operasional Disperkim di SPBU Sultan Agung, Jalan Sisingamangaraja, Kaliwiru, Candisari, Kota Semarang, Jumat (5/1/2024).

Saat ini tak hanya mobil dinas, semua kendaraan yang beroperasi di Disperkim wajib menggunakan kartu RFID.

"Selain mobil dinas, ada truk-truk dan truk skylift, termasuk untuk bahan bakar mesin pemotong rumput yang menggunakan kemasan pembayarannya harus lewat RFID," ujar perempuan yang akrab disapa Ita ini.

Baca Juga: PAD Semarang Tahun 2023 Tak Capai Target, Ini Penyebabnya

2. Pembelian BBM secara nontunai dengan kartu RFID

ilustrasi transaksi cashless (pexels.com/iMin Technology)

Adapun, melalui kerja sama antara Disperkim Kota Semarang dan Pertamina ini, semua transaksi operasional khususnya pembelian BBM bisa secara non tunai. Kemudian, RFID hanya bisa digunakan di mobil sesuai nomor plat dinas yang tertera di kartu.

"Pengemudi juga enggak susah. Bahkan, RFID ini hanya bisa dipakai di plat dinas tersebut dan tidak bisa dipakai plat (mobil-red) lainnya. Sehingga tidak bisa disalahgunakan," katanya.

Selama penerapan kartu RFID, Pemkot Semarang akan mengecek laporan realisasi belanja BBM melalui website Pertamina Retail.

"Ini mempermudah dalam segala hal, seperti memonitor dan transparansi anggaran BBM operasional dinas. Selain itu, efisiensi dan tidak perlu ada kembalian karena sudah cashless," imbuh Ita.

3. Mempermudah monitoring realisasi BBM

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu meresmikan pemakaian kartu RFID (Radio Frequency Identification) Pertamina untuk pembayaran transaksi BBM non-tunai pada mobil operasional Disperkim di SPBU Sultan Agung, Jalan Sisingamangaraja, Kaliwiru, Candisari, Kota Semarang, Jumat (5/1/2024). (dok. Pemkot Semarang)

Sesuai rencana, Pemkot Semarang juga akan mendorong dinas-dinas yang memiliki anggaran BBM besar untuk menggunakan kartu RFID ini.

"Ini bisa jadi role model bagi dinas lainnya seperti Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Dinas Perhubungan, atau dinas lainnya agar bisa bekerja sama dengan Pertamina Retail. Hal ini untuk mempermudah monitoring pengeluaran atau realisasi BBM di satu dinas," jelasnya.

Sementara, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Semarang, Yudi Wibowo mengatakan, tercatat anggaran pengeluaran BBM di Disperkim mencapai Rp5.396.542.800 dalam satu tahun.

Anggaran ini diperuntukkan bagi BBM 25 unit mobil, 58 truk berat, 34 kendaraan roda 3, dan 92 unit BBM untuk sepeda motor. Selain itu, juga sebagai BBM operasional mesin potong dan mesin pompa Disperkim.

"Dengan RFID ini, kuota habisnya berapa akan kelihatan. Sehingga jika ada Silpa pasti akan kelihatan juga. Berbeda dengan sebelumnya, petugas diberikan uang operasional dan menukarnya dengan nota,’’ tutur Yudi.

Berita Terkini Lainnya