Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Semarang, IDN Times - Pandemik virus corona (COVID-19) memberikan tekanan di berbagai sektor ekonomi. Khususnya terhadap para pelaku usaha berskala Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Salah satunya adalah UMKM Moko Konveksi di Semarang, Jawa Tengah.
Bagaimana potret UMKM tersebut bertahan ditengah pandemik virus corona (COVID-19) saat ini? Keep reading.
1. UMKM Moko Konveksi dirintis oleh kakak beradik, Budi Turmoko (33) dan Ryan Muhammad (30)
2. Bisnis berawal dari usaha rumahan yang mempekerjakan tenaga lepas sampai pada akhirnya membentuk kelompok UMKM
3. Hampir 90 persen pekerja adalah perempuan yang berprofesi ganda, karena mereka juga ibu rumah tangga
4. Saat ini ada 40 pekerja. Job desk-nya ada yang menjahit, cutting, bordir, sampai setrika
5. Untuk produk yang dibuat antara lain baju seragam, baju safety (kontruksi), polo shirt, juga seragam perawat/medis
Baca Juga: Kisah Pengusaha Informal di Demak dalam Menjaga Ketahanan Pangan Warga
6. Saat pandemik virus corona (COVID-19) melanda, omzet Moko Konvensi terdampak sampai 70 persen penurunannya
7. Omzet per bulan biasanya sampai Rp450 juta, kini hanya Rp200 juta. Hebatnya tidak ada pekerja yang kena PHK atau dirumahkan, guys
8. Moko Konveksi terbantu adanya CSV (Creating Shared Value) karena sudah gabung dalam Program Kemitraan Pertamina sejak 2014
9. Program CSV memberikan stimulus berupa pembelian produk yang dikonversikan menjadi bantuan, yakni pemesanan APD dan Masker
10. Moko Konvensi langsung konversi memproduksi 50 APD atau baju hazmat dan 1000 masker per hari
11. APD dan masker itu dibagikan secara gratis ke 4 rumah sakit di Semarang. Yakni RS Tugurejo, RS William Booth, RSUD Wongsonegoro, dan RS Tlogorejo
Baca Juga: Cara Lain UMKM di Semarang Support Tenaga Kesehatan Virus Corona
https://www.youtube.com/embed/szsxkHb8EUo