TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Aromaterapi Sukoharjo Moncer di Sumatera dari Inisiatif Hyperlocal

Jadikan marketplace sarana berjualan yang efektif

Ilustrasi lilin aromaterapi (pexels.com/Anete Lusina)

Surakarta, IDN Times - Beragam kemudahan teknologi informasi kini memudahkan pelaku Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) mengembangkan bisnis mereka. Pelaku UMKM bisa leluasa berjualan dan memasarkan produk mereka melalui lokapasar (marketplace) yang menhadirkan fitur menarik untuk mereka.

Baca Juga: Panjang Umur Bisnis Heritage Brass di Tangan Generasi Kedua, Langgeng Lewat Jualan Online 

1. Manfaatkan program Inisiatif Hyperlocal

Pemilik usaha Bleu Living, Jessica (tengah) (Dok. Tokopedia)

Salah satu manfaat tersebut digunakan oleh Bleu Living, UMKM asal Kabupaten Sukoharjo. Pemilik usaha Bleu Living, Jessica mengatakan, pihaknya memakai Tokopedia untuk pengembangan usaha sejak 2020.

Menurutnya, program Inisiatif Hyperlocal dari marketplace tersebut mendukung perkembangan UMKM lokal bisa naik kelas sehingga meningkatkan penjualan bisnisnya

2. Terbuat dari bahan yang ramah lingkungan

ilustrasi lilin aromaterapi (pexels.com/Anna Shvets)

Jessica merintis usaha dari ketertarikannya terhadap lilin aromaterapi. Dari situ, ia memutuskan untuk belajar membuat lilin esensial alami berbahan dasar vegan.

Berjalannya waktu, Jessica melihat peluang bisnis dan memulai menjual lilin buatan tangan berbahan dasar wax kacang kedelai karena dinilai lebih ramah lingkungan dan mampu menjadi bahan dasar pengganti parafin.

“Kami memiliki berbagai pilihan produk lilin aromaterapi dan reed diffuser dengan pemilihan nama menyesuaikan mood wangi produk. Salah satu produk terlaris kami yaitu Sunday Morning, lilin aromaterapi dengan sensasi wangi segar dan manis, serta menenangkan seperti suasana Minggu pagi yang tenang,” jelasnya dilansir keterangan resmi, Rabu (24/5/2023).

3. Memberdayakan perempuan lokal

Ilustrasi lilin aromaterap. (Unsplash.com/Rebecca P)

Bleu Living aktif membuat paket bundling. Di antaranya berkolaborasi dengan tea artisan, serta brand aksesori untuk menambah variasi produk dan meningkatkan transaksi.

Kini, pangsa pasar produk Bleu Living sudah meluas, tidak hanya di sekitar Kabupaten Sukoharjo, tapi mampu menjangkau hingga Deli Serdang, Sumatera Utara.

“Selain itu, karena bisnis kami bergerak di bidang kerajinan tangan, kami ikut memberdayakan kaum perempuan untuk ikut berkontribusi, dengan memberdayakan pengrajin lokal dalam pembuatan wadah Bleu Living,” ucap Jessica.

Baca Juga: Berkat Geo-tagging, Transaksi Belanja Online Tokopedia di Semarang Meningkat

Berita Terkini Lainnya