TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[FOTO] Sinergi Pertamina Suplai Energi ke Pesisir Negeri

Menjaga dan mengawal BBM bersubsidi untuk nelayan

Mulyadi (tengah) melayani nelayan yang membeli biosolar di SPBUN Mojo, Pemalang, Jawa Tengah, Jumat (20/10/2023). (IDN Times/Dhana Kencana)

Pemalang, IDN Times - Bahan bakar minyak (BBM) menjadi salah komponen penting dalam aktivitas penangkapan ikan di Indonesia, termasuk di kawasan Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah, Kabupaten Pemalang. BBM menyumbang 60 persen dari total biaya kegiatan para nelayan.

Subsidi BBM jenis solar yang dijalankan pemerintah membantu meringankan beban nelayan karena mengurangi biaya kebutuhan primer mereka. Salah satunya melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) hasil kerja sama PT Pertamina (Persero) dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Pemalang, PT Aneka Usaha (PTAU).

Selain prasarana, Pertamina berkolaborasi dengan BUMN lain untuk ikut menjamin dan mengawal pasokan BBM bersubsidi diterima tepat waktu, berkualitas dan tanpa kendala oleh mereka yang berhak, seperti nelayan. 

Simak foto cerita bagaimana perjalanan Pertamina bersinergi dengan berbagai pihak untuk menyediakan dan menjaga energi berupa BBM bersubsidi bisa diterima oleh nelayan di pesisir negeri berikut ini.

Suplai biosolar Pertamina Fuel Terminal (FT) Tegal berasal dari Fuel Terminal (FT) Maos yang dibawa menggunakan kereta api khusus angkutan bahan bakar minyak (BBM)

Seorang petugas bersepeda di area kereta angkutan bahan bakar minyak (BBM) Fuel Terminal (FT) Tegal, Jumat (20/10/2023). (IDN Times/Dhana Kencana)

Distribusi BBM biosolar ini merupakan sinergi sesama BUMN, antara PT Pertamina (Persero) dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero)

Petugas dari PT KAI (Persero) bersiap mengecek bahan bakar minyak (BBM) yang diangkut menggunakan kereta khusus angkutan BBM di Fuel Terminal (FT) Tegal, Jumat (20/10/2023). (IDN Times/Dhana Kencana)

Dengan kereta api, distribusi biosolar menjadi lebih cepat, tepat waktu, efisien, anti macet dan mogok, serta ramah lingkungan

Petugas dari PT KAI (Persero) mengecek bahan bakar minyak (BBM) yang diangkut menggunakan kereta khusus angkutan BBM di Fuel Terminal (FT) Tegal, Jumat (20/10/2023). (IDN Times/Dhana Kencana)

Baca Juga: [FOTO] Suplai Energi Pertamina Menjaga Ketahanan Pangan Dalam Negeri

Biosolar kemudian disalurkan melalui pipa yang tersambung ke tangki-tangki penyimpanan (timbun) di area FT Tegal

Pipa aliran BBM menuju tangki timbun di area Fuel Terminal (FT) Tegal, Jumat (20/10/2023). (IDN Times/Dhana Kencana)

Untuk biosolar ada 2 tangki timbun yang masing-masing berkapasitas 3.000 kiloliter (kl)

Petugas PT Pertamina (Persero) mengecek kondisi pasokan bahan bakar minyak (BBM) yang masuk ke tangki timbun solar di Fuel Terminal (FT) Tegal, Jumat (20/10/2023). (IDN Times/Dhana Kencana)

Setelah dari tangki timbun, biosolar kemudian disalurkan menggunakan jalur darat melalui truk tangki. Pengisiannya melalui filling shed

Truk tangki PT Pertamina (Persero) berjalan usai mengisi bahan bakar minyak (BBM) dari tangki timbun di Filling Shed Fuel Terminal (FT) Tegal, Jumat (20/10/2023). (IDN Times/Dhana Kencana)

FT Tegal Solar melayani pendistribusian BBM ke 91 SPBU, 8 SPBU Nelayan, dan 164 outlet Pertashop di area Pantura Jawa Tengah

Sopir truk tangki PT Pertamina (Persero) mengecek kelengkapan surat perjalanan sebelum pendistribusian di Fuel Terminal (FT) Tegal, Jumat (20/10/2023). (IDN Times/Dhana Kencana)

Wilayahnya mulai dari Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, Kota Tegal, Kabupaten Pemalang, sampai Kabupaten Pekalongan

Truk tangki PT Pertamina (Persero) berjalan keluar dari Fuel Terminal (FT) Tegal untuk pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) di Pantura, Jawa Tengah, Jumat (20/10/2023). (IDN Times/Dhana Kencana)

Baca Juga: [FOTO] Energi Bersih Pertamina Mewujudkan Perempuan Bondan Bercahaya

Salah satu lokasi tujuan distribusi adalah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Desa Mojo, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang

Mulyadi (kiri) mengisi bahan bakar minyak (BBM) biosolar ke jeriken nelayan yang membeli BBM bersubsidi di SPBUN Mojo, Pemalang, Jawa Tengah, Jumat (20/10/2023). (IDN Times/Dhana Kencana)

SPBUN yang berada di kawasan Tempat Pendaratan Ikan (TPI) ini sudah ada sejak tahun 2018 dan dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Kabupaten Pemalang

Radi (kanan) dan Tarsimu (kiri) membawa sejumlah jeriken berisikan bahan bakar minyak (BBM) biosolar usai mengisi dari SPBUN Mojo, Pemalang, Jawa Tengah, Jumat (20/10/2023). (IDN Times/Dhana Kencana)

Nelayan terbantu dengan keberadaan SPBUN karena tidak perlu lagi harus ke kota yang jaraknya sekitar 15 kilometer dari TPI untuk membeli biosolar

Ferdi Hanan (kanan) mengangkut jeriken berisikan bahan bakar minyak (BBM) biosolar usai mengisi dari SPBUN Mojo, Pemalang, Jawa Tengah, Jumat (20/10/2023). (IDN Times/Dhana Kencana)

Harga beli biosolar untuk nelayan Rp6.800 per liter. Sebelum ada SPBUN, mereka membeli lewat pengecer dengan harga Rp8.000 per liter

Ferdi Hanan (kanan) menyalakan mesin diesel kapal untuk berlayar menangkap ikan dari Pesisir Pemalang, Jawa Tengah, Jumat (20/10/2023). (IDN Times/Dhana Kencana)

Sistem pembelian solar subsidi di SPBUN sudah menggunakan kode batang (QR code) sehingga tidak bisa sembarangan membeli, khusus bagi nelayan yang sudah mendapatkan izin

Petugas memindai QR code (kode batang) seorang nelayan yang membeli bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi biosolar di SPBUN Mojo, Pemalang, Jawa Tengah, Jumat (20/10/2023). (IDN Times/Dhana Kencana)

Baca Juga: [FOTO] Green Refinery, Wujud Transisi Energi Pertamina Kurangi Emisi

Izin nelayan untuk membeli BBM bersubsidi ini berasal dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pemalang

Cadiro (kanan) dan Kasyadi (kiri) membawa sejumlah jeriken berisikan bahan bakar minyak (BBM) biosolar usai mengisi dari SPBUN Mojo, Pemalang, Jawa Tengah, Jumat (20/10/2023). (IDN Times/Dhana Kencana)

Hal itu dilakukan untuk menjaga distribusi BBM bersubsidi merata, dapat dipertanggung jawabkan, dan diterima kepada yang berhak menerima

Kasyadi (kiri) membawa sejumlah jeriken berisikan bahan bakar minyak (BBM) biosolar ke kapal usai mengisi dari SPBUN Mojo, Pemalang, Jawa Tengah, Jumat (20/10/2023). (IDN Times/Dhana Kencana)

SPBUN setiap bulan menyalurkan sekitar 300 kiloliter (KL) biosolar untuk 750 nelayan di pesisir Pantura Pemalang

Cadiro (kanan) menyimpan jeriken berisikan bahan bakar minyak (BBM) biosolar di kapal usai mengisi dari SPBUN Mojo, Pemalang, Jawa Tengah, Jumat (20/10/2023). (IDN Times/Dhana Kencana)

Nelayan umumnya membeli biosolar sebanyak 60 liter untuk kebutuhan berlayar dalam satu hari. Mereka biasanya juga membawa cadangan sekitar 50 liter

Cadiro menuang bahan bakar minyak (BBM) biosolar ke jeriken kapal usai mengisi dari SPBUN Mojo, Pemalang, Jawa Tengah, Jumat (20/10/2023). (IDN Times/Dhana Kencana)

Jumlah itu kadang kala bisa kurang atau lebih karena bergantung pada cuaca dan tangkapan ikan, apakah banyak atau sedikit

Cadiro (kiri) dan Kasyadi (kanan) menyalakan mesin kapal untuk berlayar menangkap ikan dari Pesisir Pemalang, Jawa Tengah, Jumat (20/10/2023). (IDN Times/Dhana Kencana)

Penyaluran biosolar melalui SPBUN telah sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2006, tentang pemberian subsidi BBM kepala nelayan

Kasyadi membersihkan ikan hasil tangkapan di Pemalang, Jawa Tengah, Jumat (20/10/2023). (IDN Times/Dhana Kencana)

Subsidi BBM dari SPBUN berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi setempat karena secara tidak langsung meningkatkan daya beli komoditas perikanan

Sejumlah warga membersihkan ikan hasil tangkapan di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Desa Mojo Pemalang, Jumat (20/10/2023). (IDN Times/Dhana Kencana)

Hal itu memengaruhi kestabilan harga komoditas ikan di tingkat nelayan sehingga tidak selalu rendah

Warga menjemur ikan hasil tangkapan di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Desa Mojo Pemalang, Jumat (20/10/2023). (IDN Times/Dhana Kencana)

Baca Juga: Perwira Pertamina Menjaga Pantai Tirang Tidak Hilang

Berita Terkini Lainnya