TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kurs Rupiah Melemah 3 Bulan, Pengusaha Jateng Akan Rumahkan Karyawan

Apindo masih yakin dengan kerja Bu Menkeu

Warga memperlihatkan uang Rupiah pecahan kecil di mobil kas keliling Bank Indonesia, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (18/3/2024). (ANTARA FOTO/Hasrul Said)

Intinya Sih...

  • Apindo meminta pemerintah benahi kinerja keuangan fiskal untuk jaga nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika.
  • Pelemahan kurs rupiah dapat menyebabkan rumahkan karyawan pabrik dan perusahaan secara besar-besaran.
  • Kurs rupiah melemah membuat harga produk manufaktur akan melonjak, dan alternatif lain adalah merumahkan karyawan untuk menghindari PHK massal.

Semarang, IDN Times - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah meminta pemerintah pusat untuk secepatnya membenahi kinerja keuangan fiskal sebagai langkah menjaga nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika. Ketua Apindo Jawa Tengah, Frans Kongi mengungkapkan apabila pelemahan kurs rupiah semakin tidak terkendali maka para karyawan pabrik dan perusahaan akan dirumahkan secara besar-besaran. 

"Dan memang kami mengakui bahwa terjadinya fluktuasi kurs rupiah terhadap dollar ini sangat bahaya untuk kelangsungan operasional sektor industri dalam negeri," terang Frans saat dikonfirmasi IDN Times, Kamis (25/4/2024).

Baca Juga: Rupiah Semakin Lesu, Apindo Jateng Naikan Harga Produk Manufaktur

1. Beban pelaku usaha industri tambah berat

Ilustrasi pabrik perakitan mobil listrik (byd.com)

Lebih jauh, Frans berkata dengan jumlah tenaga kerja industri di Jawa Tengah lebih dari 10 juta jiwa, maka pelemahan kurs rupiah memberatkan kinerja pelaku usaha industri. 

Operasional pabrik-pabrik, katanya akan semakin berat jika kurs rupiah semakin melemah dalam waktu tiga bulan ke depan. 

"Kalau berlangsung lama 3 bulan ini tentu amat berat. Kami pasti terbebani. Sebabnya apa, barang tidak akan laku dijual soalnya daya belinya juga terpengaruh. Mau ekspor juga susah. Jalan satu-satunya kalau itu terjadi ya kapasitas produksi di pabrik terpaksa dikurangi," ujar Frans.

2. Harga produk manufaktur akan melonjak

Ilustrasi orang berbelanja baju (pexels.com/cottonbro studio)

Di samping itu, Frans juga memperkirakan bahwa pelemahan kurs rupiah sedikit banyak membuat harga produk manufaktur akan melonjak. Namun, penentuan kenaikan harga produk akan dilihat dari kemampuan pasar di tiap kabupaten/kota.

"Kalau kurs rupiah tidak ada perkembangan berarti ya harga (produk) pasti naik tapi kami lihat juga kemampuan pasar. Tapi biasanya kami akan atur produksinya biar tidak terlalu berdampak ke masyarakat. Caranya bisa memproduksi barang sedikit yang penting bisa laku dijual," sambungnya. 

3. Apindo beri isyarat rumahkan karyawan

ilustrasi pabrik (pexels.com/Mark Stebnicki)

Pilihan merumahkan karyawan, menurut Frans juga menjadi alternatif agar tidak terjadi PHK massal secara besar-besaran.

"Bisa jadi kami akan rumahkan karyawan jika ini masih terjadi 3 bulan. Tapi yang jelas kami usahakan supaya tidak melakukan PHK terhadap karyawan," tuturnya.

Berita Terkini Lainnya