TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tangkapan Nelayan Jateng Drop, Bupati Walikota Diminta Cairkan Dana Paceklik

Uang paceklik bisa dimanfaatkan membantu para nelayan

Ilustrasi hasil tangkapan nelayan. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnnas

Semarang, IDN Times - Sebanyak 16 bupati dan Wali Kota di Jawa Tengah diminta segera mencairkan dana paceklik untuk membantu para nelayan yang kesulitan mendapatkan ikan selama musim penghujan akhir tahun ini.

Dana paceklik tersebut selama ini diperoleh dari hasil patungan atau dalam bahasa Jawa disebut jimpitan atas hasil pelelangan ikan yang dilakukan di tiap pelabuhan ikan wilayah pesisir utara maupun pesisir selatan. 

"Uang paceklik sebenarnya sudah ada di 16 kabupaten/kota yang memiliki wilayah perairan tangkap. Mestinya, para bupati dan walikotanya bisa mengantisipasi dengan adanya musim hujan seperti saat ini. Karena kasihan nelayan-nelayan kecil yang kesulitan melaut dengan kondisi cuaca yang ekstrem," ujar Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Jawa Tengah, Kurniawan Priyo Anggoro kepada IDN Times, Senin (15/11/2021). 

Baca Juga: Mengenal Ikan Swagi, Hasil Tangkapan Nelayan Jateng yang Tembus Pasar Ekspor 

1. Dana paceklik paling banyak dikumpulkan oleh Rembang

ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Lebih lanjut, dana paceklik yang biasanya terkumpul 16 kabupaten/kota sering disimpan terlebih dahulu oleh masing-masing Pemda. Dana paceklik kemudian dikelola oleh 57 pelabuhan ikan, dimana dua pelabuhan dikelola pusat, 11 pelabuhan dikelola UPTD dan sisanya dikelola kabupaten/kota.

Setiap daerah memiliki sumber dana paceklik yang bervariatif tergantung dengan rutinitas kegiatan pelelangan ikannya. Bagi daerah yang kerap mengadakan pelelangan ikan di pelabuhan, katanya dipastikan bisa mengumpulkan dana paceklik yang besar. Namun jika daerah jarang melakukan pelelangan ikan, maka dana yang terkumpul juga minim. 

"Di daerah sangat tergantung pada pelelangan ikan dan kebijakan para bupati dan wali kotanya. Kalau mereka jarang melelang ikan, ya uang pacekliknya susah terkumpul. Selama ini dana paceklik terbanyak bisa dikumpulkan oleh Kabupaten Rembang. Karena Rembang rajin melelang ikan, maka dana pacekliknya sering dinantikan oleh nelayan-nelayan lokal yang tidak bisa melaut sama sekali. Di pantai selatan juga sering dapat dana paceklik," terangnya. 

2. DKP usul ke Bappeda untuk anggarkan dana paceklik khusus nelayan

Ilustrasi kapal nelayan. (ANTARA FOTO/M N Kanwa)

Ia menuturkan dengan kondisi paceklik yang kerap terjadi saban tahun, pihaknya telah mengusulkan kepada Bappeda Jateng untuk mengalokasikan anggaran paceklik. "Usulan dari kita sedang dibahas oleh Bappeda. Nanti kalau sudah beres, baru kita susun alokasi besaran anggarannya," akunya. 

Baca Juga: Tergiur Lihat Ikan Gogokan, Seorang Nelayan Raib di Laut Srandil Cilacap

Berita Terkini Lainnya