Cerita UMKM OVO dan Grab, Omzet Meroket Setelah Jualan Lewat Online

Lebih dari 500 ribu pelaku UMKM baru bergabung

Semarang, IDN Times - Beralih ke digital merupakan salah satu upaya usaha mikro kecil dan menengah untuk naik kelas. Mereka mulai memanfaatkan aplikasi digital dan meraup keuntungan dari berjualan secara online.

1. Omzet meningkat setelah layani orderan online

Cerita UMKM OVO dan Grab, Omzet Meroket Setelah Jualan Lewat OnlineUMKM Kuliner yang bekerjasama dengan Grab (Dok. IDN Times)

Seperti kisah salah satu pelaku UMKM, Ayam Bakar dan Soto Betawi Bu Titin dari Jakarta. Usaha tersebut telah memperluas usaha dan membuka lapangan kerja baru setelah beralih ke digital.

"Kami memulai bisnis di 2018 dan beralih ke online lewat Grab di 2020. Omzet kami meningkat signifikan dan hingga sekarang kami sudah memiliki puluhan karyawan di empat cabang,’’ ungkap pemilik Ayam Bakar dan Soto Betawi Bu Titin, Titin Juherni dalam keterangan resmi, Selasa (8/8/2023).

Selain melayani orderan online, pelanggan yang datang langsung ke outlet juga makin dimudahkan, karena pembayarannya bisa memakai QRIS dan OVO.

‘’Sekarang, hampir 90 persen transaksi pembelian langsung sudah pakai digital,” tutur Titin.

Baca Juga: Beasiswa Siswa SD hingga Perguruan Tinggi Dari Grab, Cek Syaratnya

2. Ciptakan satu juta lapangan kerja baru

Cerita UMKM OVO dan Grab, Omzet Meroket Setelah Jualan Lewat OnlineRichard Aditya, Director of West Indonesia, Grab Indonesia melakukan flag off pada perhelatan Hari Mitra Grab 2022 di Yogyakarta yang dibuka dengan parade berbalut budaya dan tradis. (dok. Grab)

Kisah lainnya datang dari Hamit Bangun Sasmito, pemilik Geprek Penyet Mbak Warni.

“Lewat berjualan online, kini saya bisa membuka cabang di lokasi yang strategis dan merekrut pemuda sekitar yang putus sekolah dan akhirnya menganggur,’’ ujar Hamit.

Lewat cara itu, usaha Geprek Penyet Mbak Warni semakin dikenal banyak orang dan mengalami peningkatan pendapatan lebih dari dua kali lipat per harinya.

Untuk diketahui, dalam setahun terakhir lebih dari 500 ribu pelaku UMKM baru telah bergabung dalam platform Grab dan OVO. upaya ini juga telah menciptakan satu juta lapangan kerja baru.

Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang memiliki sebanyak 11.913 UMKM baru. Ini menjadikan Kota Semarang menjadi kota kedua setelah Kota Surakarta yang memiliki jumlah UMKM terbanyak di provinsi tersebut.

3. Jumlah UMKM di Solo alami kenaikan

Cerita UMKM OVO dan Grab, Omzet Meroket Setelah Jualan Lewat OnlineIlustrasi produk UMKM (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Di Solo sendiri, Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian Kota Surakarta mencatat pada 2022 sebanyak 11.157 UMKM beroperasi di daerah tersebut. Angka ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2021 hanya terdapat 3.635 UMKM.

Sebagai bentuk apresiasi atas capaian dan kontribusi penting para pelaku UMKM tersebut, Grab dan OVO menggelar Hajatan UMKM 2023 yang didukung oleh Kemenkop UMKM. Melalui Hajatan UMKM 2023, Grab memberikan kesempatan bagi puluhan pelaku UMKM dari berbagai kota, seperti Jabodetabek, Bandung, Solo, Yogyakarta, Surabaya, dan Medan untuk mempromosikan produk unggulan mereka.

Selain bazar dan pameran produk unggulan UMKM, pengunjung Hajatan UMKM 2023 dihibur dengan pertunjukan seni, area permainan keluarga dan sesi olahraga bersama.

"Saya menyambut baik inisiatif Grab dan OVO yang terus mendukung dan memfasilitasi UMKM untuk melakukan transformasi digital. UMKM memiliki posisi dan peran strategis dalam perekonomian Indonesia dengan kontribusi PDB Indonesia sebesar 61 persen dan menyerap tenaga kerja sebesar 97 persen,” kata Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Teten Masduki.

4. Sudah 22 juta UMKM masuk ekosistem digital

Cerita UMKM OVO dan Grab, Omzet Meroket Setelah Jualan Lewat OnlineIlustrasi transaksi. (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurut data Kemenkop UKM RI, ada sekitar 22 juta lebih UMKM yang sudah onboarding dan pada 2023 akan ditargetkan ada 24 juta UMKM yang masuk ekosistem digital.

Menanggapi capaian tersebut, Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, menyatakan, Grab dan OVO terus mendukung pemerintah untuk mencapai target digitalisasi 30 juta UMKM pada 2024.

‘’Berbagai inisiatif akan terus dilanjutkan untuk memfasilitasi UMKM dalam mengembangkan usaha, seperti program pelatihan digital di aplikasi GrabMerchant, dan portal informasi satu pintu melalui akun Instagram @GrabMerchantID," katanya.

Tidak hanya pelaku UMKM di bidang kuliner, Grab dan OVO juga terus mendorong digitalisasi pedagang pasar. Neneng menambahkan, ribuan pedagang pasar telah bergabung dengan Grab melalui GrabMart Pasar di 26 kota di seluruh Indonesia.

Baca Juga: 98,14 Persen Pengguna QRIS di Jateng Pelaku UMKM, Sudah Sadar Digital

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya