Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pala Papua (Dok. Inobu Indonesia)

Umumnya di dapur orang Indonesia akan ditemukan beberapa butir biji pala atau biji pala dalam bentuk bubuk. Aroma dan rasanya yang khas mampu menyulap makanan jadi naik kelas, meski ditambahkan dalam jumlah sedikit saja.

1. Pala Papua bernilai ekonomi tinggi

Petani pala Papua (Dok. Inobu Indonesia)

Makanya, tidak aneh jika di masa lalu rempah tersebut menjadi rebutan bangsa-bangsa Eropa. Menurut Sustainable Sourcing Manager Yayasan Inobu di Indonesia, Ofra Shinta Fitri, setidaknya ada 5 spesies pala dengan kekhasan masing-masing.

Salah satunya adalah spesies pala yang banyak ditemukan di Fakfak, Papua Barat, dan tumbuh dalam kawasan hutan pala yang lestari. Hutan tersebut yang mampu menjaga Kabupaten Fakfak dari dampak perubahan iklim seperti bencana banjir, sekaligus mendukung perekonomian masyarakat setempat.

Bagian pala yang bernilai ekonomi tinggi adalah rempahnya berupa biji dan fuli yang sudah dikeringkan.

“Daging buahnya belum terlalu dioptimalkan. Rata-rata dimanfaatkan sebagai manisan basah dan kering. Kini memang mulai banyak yang mengolahnya menjadi permen, selai, dan sirop. Namun, volumenya masih sangat sedikit, karena permintaannya belum banyak,” katanya dalam keterangan resmi kepada IDN Times.

Untuk pertama kalinya, jebolan Masterchef Indonesia, Wita Wulandari dan Aziz Amri mencicipi dan berkreasi dengan pala Papua yang menjadi komoditas unggulan masyarakat Fakfak tersebut. Sebelum kesana, yuk simak 5 fakta pala Papua tersebut berikut ini.

2. Berguna dari biji hingga daun

Editorial Team

Tonton lebih seru di