Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Tips Bikin Portofolio yang Bisa Menarik Perhatian Perusahaan

ilustrasi laki-laki menggunakan laptop (pexels.com/@olly)
ilustrasi laki-laki menggunakan laptop (pexels.com/@olly)
Intinya sih...
  • Pelajari profil perusahaan dan sesuaikan portofoliomu dengan bidang yang kamu tekuni
  • Pilih 5-10 karya terbaik yang relevan, tambahkan deskripsi singkat, dan buat desain sederhana namun menarik
  • Buat portofolio digital yang responsif, mudah diakses, dan tetap update dengan proyek baru yang impactful

Kamu sedang melamar kerja tapi bingung bagaimana membuat portofolio yang menarik? Jangan khawatir, banyak orang merasa kesulitan menyusun portofolio yang memukau. Padahal, portofolio adalah wajah pertama yang dilihat perusahaan sebelum mereka memutuskan untuk memanggilmu interview.

Dengan strategi yang tepat, portofoliomu bisa terlihat profesional sekaligus kreatif. Penting banget untuk membuat portofolio yang memikat agar bisa dilirik perusahaan impian. Yuk, simak lima tips berikut ini dan wujudkan portofolio terbaikmu!

1. Kenali tujuan dan target perusahaan

ilustrasi perempuan tegas (pexels.com/@george milton)
ilustrasi perempuan tegas (pexels.com/@george milton)

Sebelum membuat portofolio, pastikan kamu tahu tujuan dan kebutuhan perusahaan yang ingin kamu lamar. Pelajari profil perusahaan, nilai-nilai mereka, dan jenis pekerjaan yang mereka cari. Ini akan membantumu menyusun portofolio yang sesuai dengan ekspektasi mereka.

Selain itu, sesuaikan portofoliomu dengan bidang yang kamu tekuni. Misalnya, kalau kamu seorang desainer grafis, tonjolkan karya visual yang relevan. Sementara untuk penulis, perlihatkan artikel terbaikmu yang sesuai dengan niche perusahaan.

2. Tampilkan karya terbaikmu

ilustrasi membuat portofolio (pexels.com/@cottonbro)
ilustrasi membuat portofolio (pexels.com/@cottonbro)

Portofolio bukan tempat untuk memamerkan semua pekerjaanmu, tetapi hanya karya terbaik yang relevan. Pilih maksimal 5–10 hasil kerja yang benar-benar mencerminkan kemampuan dan keunggulanmu. Pastikan karya-karya ini memberikan gambaran jelas tentang kualitas dan keahlianmu.

Tambahkan deskripsi singkat untuk setiap karya yang kamu tampilkan. Ceritakan sedikit tentang proses pembuatannya atau tantangan yang kamu hadapi. Ini akan menunjukkan bahwa kamu tidak hanya kreatif tetapi juga problem-solver.

3. Gunakan desain yang profesional dan bersih

ilustrasi menggunakan canva (pexels.com/@mutecevvil)
ilustrasi menggunakan canva (pexels.com/@mutecevvil)

Portofolio yang berantakan atau terlalu ramai bisa membuat perekrut kehilangan minat. Pilih desain yang sederhana namun tetap menarik secara visual. Gunakan font yang mudah dibaca, tata letak yang rapi, dan hindari terlalu banyak warna mencolok.

Ingat, first impression itu penting! Pastikan setiap elemen dalam portofoliomu terlihat profesional, mulai dari cover hingga detail kecil. Gunakan tools online seperti Canva atau Behance untuk membuat tampilan portofolio lebih eye-catching.

4. Optimalisasi portofolio digital

ilustrasi membuat portofolio (pexels.com/@firmbee com)
ilustrasi membuat portofolio (pexels.com/@firmbee com)

Di era digital seperti sekarang, portofolio fisik mulai ditinggalkan. Buat portofolio digital yang bisa diakses dengan mudah, seperti website pribadi atau PDF interaktif. Jika memungkinkan, tambahkan link ke akun LinkedIn atau platform profesional lainnya.

Pastikan portofoliomu responsif dan mudah diakses dari berbagai perangkat. Kamu juga bisa memanfaatkan platform seperti Behance, Dribbble, atau Medium sesuai bidangmu. Makin mudah perekrut mengakses portofoliomu, makin besar peluangmu untuk dilirik.

5. Update secara berkala

ilustrasi laki-laki menggunakan laptop (pexels.com/@buro millennial)
ilustrasi laki-laki menggunakan laptop (pexels.com/@buro millennial)

Portofolio yang tidak pernah di-update bisa membuat kamu terlihat tidak up-to-date. Setiap kali menyelesaikan proyek baru yang impactful, tambahkan ke dalam portofolio. Ini akan menunjukkan bahwa kamu terus berkembang dan aktif di bidangmu.

Jangan lupa, evaluasi ulang portofoliomu secara berkala. Perbarui desain, hapus karya yang sudah tidak relevan, dan tambahkan pencapaian terbaru. Portofolio yang fresh akan memberikan kesan positif kepada perekrut.

Membuat portofolio yang menarik memang butuh usaha, tapi hasilnya sepadan. Ingat, ini adalah langkah pertama untuk membuka pintu karier yang lebih baik. Jadi, mulai susun portofoliomu sekarang dan biarkan perusahaan terkesan dengan kemampuanmu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tiara Merdika
EditorTiara Merdika
Follow Us