Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

9 Kutipan Menyentuh dalam Novel Dompet Ayah Sepatu Ibu, Baca Yuk!

potret buku 'Dompet Ayah Sepatu Ibu' (instagram.com/shabacabuku)
Intinya sih...
  • Novel keluarga tentang perjuangan memutus kemiskinan
  • Cerita sederhana dengan insight yang bisa diterapkan sehari-hari
  • Kutipan singkat mengingatkan pembaca akan perjuangan orangtua

Novel dengan nuansa keluarga ini menceritakan tentang perjuangan dan kerja keras yang dilalui seorang anak dalam memutus rantai kemiskinan dalam keluarganya. Walau tergolong novel ringan dengan cerita yang sederhana, ada sejumlah insight yang bisa dipetik dan diterapkan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Tak ketinggalan, beberapa kutipan singkat juga turut hadir menghiasi buku ini. Yuk, intip beberapa di antaranya!

1. Ibumu punya retak, ayahmu punya retak. Memaafkan mereka adalah obat segala obat

ilustrasi orang mampu memaafkan (pexels.com/Alex Green)

2. Tiga hal ini adalah sekolah sepanjang masa: jadi orangtua, pasangan, dan anak. Nilaimu tak lantas buruk saat hidup orang lebih baik

ilustrasi orangtua memarahi anak (pexels.com/August de Richelieu)

3. Ayahmu ingin istirahat, tapi terpikirkan sekolahmu. Pijit punggungnya, ambilkan sepatunya, senyumlah tanpa diminta

ilustrasi orang tua mendidik anak (pexels.com/RODNAE Production)

4. Apa yang kau tanam sejak muda, kelak akan kau tuai indahnya saat tua

ilustrasi fokus dalam belajar (pexels.com/George Dolgikh)

5. Tiap napas akan berakhir, tapi ada satu yang tak boleh berakhir, doamu untuk orangtua

ilustrasi ayah dan ibu (pexels.com/Tristan Le)

6. Jodoh itu cerminan diri. Nanti yang sama pintar, sama bersemangat, sama rancaknya seperti kamu akan datang sendiri

ilustrasi ngobrol dengan pasangan (pexels.com/cottonbro studio)

7. Apa material termahal di dunia? Tangis bangga ayah dan ibumu

ilustrasi kedekatan ibu dan anak (pexels.com/Ketut Subiyanto)

8. Ia tak dikenal di dunia. Hidupnya serba pas-pasan, tetapi ternyata sangat terkenal di seluruh lapis langit. Namanya selalu didoakan, ditunggu-tunggu, bahkan oleh rumput sekalipun

ilustrasi berdoa kepada Tuhan (pexels.com/Monstera)

9. Dunia jahat dan kau kalah? Lihatlah telapak tanganmu. Ayah selalu menempa tangan itu agar tak menyerah. Bangkitlah

ilustrasi ayah dan anak perempuannya (pexels.com/Lgh_9 )

Nah, gimana pendapat kamu setelah membaca beberapa kutipan singkat dalam novel ini? Memang, keseluruhan isinya kurang lebih berusaha mengingatkan para pembaca untuk menyadari bahwa orangtua kamu sesungguhnya berjuang begitu keras demi menghidupi anak-anaknya. Jadi, jangan suka marah saat keinginanmu tidak bisa ia penuhi terus menerus, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us