UIN Saizu Luncurkan Langkah Awal Cluster Penelitian Kebijakan 2026

- Kebijakan harus berpijak pada data, bukan Intuisi
- LPPM bentuk cluster penelitian kebijakan mulai 2026D
- iperkuat pakar dari Unsoed Purwokerto
Banyumas, IDN Times - Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto terus memperkuat tradisi akademik berbasis riset. Melalui Coaching Clinic Metodologi Penelitian Kebijakan, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UIN Saizu mendorong dosen dan tenaga kependidikan untuk menghasilkan riset kebijakan yang berbasis data dan bukti empiris.
Kegiatan yang digelar di kampus UIN Saizu, Senin (13/10/2025) itu dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor I UIN Saizu, Prof. Suwito. Sebanyak 43 peserta mengikuti pelatihan ini untuk memperdalam kemampuan dalam menganalisis dan merumuskan kebijakan yang efektif.
1. Kebijakan harus berpijak pada data, bukan Intuisi

Prof. Suwito menegaskan bahwa riset kebijakan adalah bagian dari ijtihad ilmiah yang bernilai ibadah. Ia mencontohkan kisah Nabi Yusuf AS yang mampu membaca tanda tanda alam untuk merumuskan kebijakan ekonomi menghadapi masa krisis.
"Kebijakan yang baik harus berpijak pada data, riset, dan refleksi ilmiah, bukan sekadar intuisi atau kebiasaan,"tegasnya.
Menurutnya, penelitian kebijakan memiliki peran penting sebagai dasar setiap pengambilan keputusan di lembaga pendidikan tinggi agar kebijakan yang lahir lebih tepat sasaran dan berkelanjutan.
2. . LPPM bentuk cluster penelitian kebijakan mulai 2026

Kepala Pusat Penelitian LPPM UIN Saizu, Dr. M. Ajib Hermawan, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi langkah awal menuju pembentukan Cluster Penelitian Kebijakan yang akan resmi berjalan pada tahun 2026.
"Melalui cluster ini, kami akan memfokuskan riset pada dua bidang besar, yaitu analisis kebijakan dan rekomendasi kebijakan,"ujarnya.
Ajib menambahkan, pembentukan cluster ini diharapkan menjadi ruang sinergi antara akademisi dan pengambil keputusan dalam merumuskan kebijakan kampus yang lebih inovatif dan solutif.
3. Diperkuat pakar dari Unsoed Purwokerto

Kegiatan coaching clinic ini menghadirkan dua pakar kebijakan publik dari Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Prof. Dwiyanto Indiahono dan Dr. Tobirin.
Keduanya memaparkan materi seputar konsep dasar kebijakan publik, prinsip riset berbasis bukti, serta metode penelitian kebijakan yang aplikatif.
Prof. Dwiyanto menekankan pentingnya riset sebagai fondasi dalam setiap pengambilan keputusan publik.
"Kebijakan publik menyentuh kehidupan jutaan orang. Karena itu, keputusan yang baik harus berbasis bukti, bukan sekadar intuisi,"ujarnya.