Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Manfaat Parenting Sambil Mengenal Alam untuk Anak Usia Dini  

ilustrasi bermain dengan anak (pexels.com/anastasiya)
Intinya sih...
  • Anak-anak yang sering berinteraksi dengan alam memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih baik, karena paparan sinar matahari membantu produksi vitamin D.
  • Interaksi dengan alam merangsang rasa ingin tahu anak, memperkenalkan konsep ilmu pengetahuan, dan menciptakan momen berkualitas antara orangtua dan anak.
  • Alam membentuk kesadaran lingkungan sejak dini, memberikan efek terapeutik bagi anak, serta menjadi pengalaman menyenangkan bagi orangtua.

Parenting modern saat ini tidak hanya berfokus pada pendidikan formal atau aktivitas dalam ruangan. Banyak orangtua mulai menyadari pentingnya mengenalkan anak pada alam sejak usia dini sebagai bagian dari pola asuh yang menyeluruh. Kegiatan seperti berkebun, berjalan di taman, bermain di pantai, atau sekadar mengamati serangga di halaman belakang mampu memberikan pengalaman yang tidak bisa didapat dari layar gawai atau buku saja.

Mengenalkan anak usia dini pada alam bukan hanya memperkuat hubungan anak dengan lingkungan, tetapi juga menjadi sarana penting untuk menanamkan nilai-nilai kehidupan. Anak belajar menghargai kehidupan, merasakan keindahan yang sederhana, dan terhubung dengan dunia secara nyata. Berikut lima manfaat utama dari parenting sambil mengenal alam yang bisa dirasakan oleh anak sejak usia dini.

1. Memperkuat ketahanan imun mereka

ilustrasi bermain dengan ayah (pexels.com/josh)

Anak-anak yang sering bermain di luar ruangan dan berinteraksi dengan alam cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih baik. Paparan sinar matahari pagi membantu tubuh mereka memproduksi vitamin D yang penting untuk tulang dan daya tahan tubuh. 

Berada di lingkungan alami juga membuat anak lebih aktif dibanding hanya duduk di dalam rumah menonton televisi atau bermain gawai. Aktivitas fisik yang rutin ini secara tidak langsung menjaga berat badan, memperkuat otot, serta memperlancar sistem peredaran darah mereka. Anak yang aktif secara fisik juga cenderung tidur lebih nyenyak dan lebih jarang sakit.

2. Merangsang ingin tahu dan kemampuan belajar anak

ilustrasi anak belajar (pexels.com/cottonbro)

Alam adalah ruang belajar yang luas dan tanpa batas. Anak yang sering diajak berinteraksi dengan alam cenderung memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Mereka akan bertanya tentang warna daun yang berubah, suara burung yang berbeda, hingga bentuk awan yang unik. Semua ini merangsang proses berpikir kritis dan eksplorasi mereka secara alami.

Interaksi dengan alam memperkenalkan anak pada berbagai konsep dasar dalam ilmu pengetahuan seperti siklus air, pertumbuhan tanaman, atau habitat hewan. Ini adalah bentuk pembelajaran kontekstual yang jauh lebih mudah dipahami dan diingat oleh anak-anak dibanding hanya lewat buku. Anak-anak pun belajar dengan cara yang menyenangkan dan aktif, bukan pasif.

 

3. Memperkuat ikatan emosional dengan orangtua

ilustrasi orangtua(pexels.com/joshwillink)

Menghabiskan waktu di alam bersama orangtua menciptakan momen berkualitas yang mendalam. Aktivitas sederhana seperti memancing bersama, berjalan di taman, atau memetik bunga bisa menjadi waktu khusus antara anak dan orangtua. Dalam momen seperti itu, komunikasi terjadi lebih alami, dan anak merasa lebih diperhatikan.

Tanpa gangguan teknologi dan rutinitas sibuk, orangtua bisa lebih fokus pada kehadiran anak. Anak-anak pun merasa dihargai dan dicintai sepenuhnya. Ikatan emosional yang kuat sejak dini ini menjadi fondasi penting bagi kesehatan mental dan perkembangan sosial anak di masa depan.

4. Menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan

ilustrasi sampah (pexels.com/marta ortigosa)

Saat anak dikenalkan dengan keindahan alam dan keanekaragaman hayati, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih peduli terhadap lingkungan. Anak belajar bahwa bumi adalah rumah bersama yang harus dijaga. Mereka melihat langsung dampak dari membuang sampah sembarangan atau rusaknya tanaman akibat diinjak.

Dengan pengenalan ini, anak akan memiliki kesadaran lingkungan sejak dini. Hal ini akan membentuk kebiasaan baik seperti tidak membuang sampah sembarangan, menyayangi binatang, hingga hemat air dan listrik. Pendidikan cinta alam yang dimulai dari kecil akan membentuk generasi yang lebih bertanggung jawab dan sadar ekologi

5. Membuat anak lebih bahagia

ilustrasi orangtua(pexels.com/joshwillink)

Alam terbukti memiliki efek terapeutik bagi siapa saja, termasuk anak-anak. Suara angin, gemericik air, hingga hijaunya pepohonan memberi ketenangan dan rasa nyaman. Anak yang sering berada di lingkungan alami cenderung lebih tenang, tidak mudah tantrum, dan lebih mudah mengelola emosi.

Ketika anak merasa gelisah atau bosan, membawanya berjalan di taman atau bermain tanah bisa menjadi solusi sederhana yang ampuh. Paparan alam membantu menstabilkan hormon, menurunkan tekanan stres, dan meningkatkan suasana hati. Ini sangat penting terutama di era modern yang penuh dengan stimulasi digital dan kebisingan.

Parenting sambil mengenalkan alam tidak hanya bermanfaat bagi anak, tapi juga menjadi pengalaman menyenangkan bagi orangtua. Melalui pendekatan ini, anak tidak hanya tumbuh cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara emosional, fisik, dan spiritual. Alam menjadi ruang bermain sekaligus ruang belajar yang menyatu secara utuh dalam proses tumbuh kembang anak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us