Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Anak Perempuan Fatherless Lebih Selektif Memilih Pasangan

Perempuan
Perempuan (pexels.com/ Chu Chup Hinh)
Intinya sih...
  • Anak perempuan fatherless mencari sosok pria idaman yang hilang, menginginkan figur ayah yang tangguh dan bertanggung jawab.
  • Kebutuhan rasa aman dan proteksi tinggi membuat mereka selektif dalam memilih pasangan yang bisa memberikan kestabilan emosi dan perlindungan.
  • Trauma pengabaian membuat anak perempuan fatherless memiliki standar tinggi untuk kematangan emosional dan mencari validasi diri melalui kualitas pasangan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernah gak sih kamu bertanya-tanya mengapa beberapa teman perempuanmu terlihat super hati-hati dan sangat selektif saat memilih pacar atau calon suami? Mungkin ada yang bilang itu karena mereka punya standar yang terlalu tinggi. Namun, tahukah kamu, bagi anak perempuan yang tumbuh tanpa kehadiran ayah secara utuh (fatherless), proses seleksi pasangan ini sering kali memiliki alasan yang jauh lebih mendalam dan emosional.

​Bukan sekadar soal mencari pasangan yang sempurna, tapi lebih tentang mencari rasa aman, stabilitas, dan validasi yang mungkin belum pernah mereka dapatkan sebelumnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas 5 alasan kuat di balik sikap super selektif mereka. Yuk, kita selami lebih jauh, agar kamu bisa memahami hati mereka.

1. Mencari sosok pria idaman yang hilang

Sosok pria idaman
Sosok pria idaman (freepik.com/ Arina Krasnikova)

Anak perempuan secara alami melihat sosok ayah sebagai blue print pertama mereka tentang bagaimana seharusnya seorang pria bersikap, mencintai, dan memperlakukan seorang wanita. Ketika sosok ini absen atau tidak hadir secara emosional sehingga mengalami fatherless, template ideal itu menjadi kosong atau terdistorsi.

​Kamu mungkin akan melihat bahwa mereka cenderung mencari pasangan yang tidak hanya baik, tapi juga memiliki kualitas yang mereka harapkan ada pada ayah mereka seperti tanggung jawab, perlindungan, dan kestabilan emosi. Mereka gak hanya mencari pacar, tapi mencari figur yang bisa mengisi kekosongan peran ayah, membuat proses memilih jadi sangat krusial dan penuh pertimbangan.

2. Kebutuhan rasa aman dan proteksi yang tinggi

Kebutuhan rasa aman
Kebutuhan rasa aman (pexels.com/ RDNE Stock project)

Ketika tumbuh tanpa kehadiran ayah, seorang anak perempuan sering kali harus belajar mandiri dan menjadi kuat lebih cepat dari yang seharusnya. Mereka mungkin menyaksikan atau harus menghadapi kesulitan hidup tanpa benteng pelindung utama, membuat mereka sangat sensitif terhadap potensi bahaya atau ketidakstabilan.

​Oleh karena itu, faktor rasa aman menjadi syarat mutlak dalam hubungan. Kamu harus tahu, mereka gak akan mudah menyerahkan hati pada pria yang terlihat plin-plan, tidak bertanggung jawab, atau punya rekam jejak emosi yang buruk. Mereka mencari partner yang benar-benar bisa menjadi tempat berlindung, bukan malah menambah beban hidup.

3. Trauma pengabaian dan takut terluka lagi

Diabaikan
Diabaikan (pexels.com/ Monstera Production)

Inti dari pengalaman fatherless sering kali adalah perasaan diabaikan, ditinggalkan, atau gak cukup penting bagi sosok pria pertama dalam hidup mereka. Luka emosional dari pengabaian ini bisa sangat membekas dan mempengaruhi semua hubungan romantis mereka di masa depan.

​Inilah mengapa mereka lebih selektif, yang menjadi mekanisme pertahanan diri mereka. Kamu perlu menyadari, mereka berusaha keras untuk gak mengulang pola yang menyakitkan. Mereka akan menguji komitmen, keseriusan, dan konsistensi calon pasangan secara mendalam sebelum berani membuka diri sepenuhnya.

4. Standar tinggi untuk kematangan emosional

Standar tinggi
Standar tinggi (pexels.com/ Andrea Piacquadio)

Karena mereka cenderung menjadi pengamat yang peka, anak perempuan fatherless biasanya bisa mendeteksi ketidakdewasaan emosional dari jarak jauh. Mereka mungkin sudah terbiasa menjadi pengasuh atau penopang bagi ibu atau bahkan keluarga mereka, dan mereka gak mau mengemban peran itu lagi dalam hubungan romantis.

​Mereka mencari pasangan yang sudah matang secara emosional, yang tahu cara mengelola konflik, berkomunikasi secara terbuka, dan bertanggung jawab atas perasaannya sendiri. Mereka gak punya waktu untuk drama yang gak perlu, mereka butuh kedewasaan.

5. Validasi diri melalui kualitas pasangan

Validasi
Validasi (pexels.com/ Pavel Danilyuk)

Terkadang, keraguan tentang nilai diri sendiri seperti "Apakah aku cukup dicintai? Apakah aku berharga" bisa muncul dari pengalaman fatherless. Dalam beberapa kasus, memilih pasangan yang berstatus, sukses, atau memiliki kualitas tinggi lainnya bisa menjadi cara gak sadar untuk memvalidasi nilai diri mereka sendiri.

​Ini bukan berarti mereka matre atau hanya melihat penampilan, tapi lebih merupakan dorongan untuk membuktikan bahwa mereka pantas mendapatkan yang terbaik. Kamu akan melihat, mereka memilih pasangan yang bisa membuat mereka merasa bangga, dihargai, dan diakui di depan publik maupun secara pribadi.

Setelah membaca kelima poin di atas, kamu sekarang tahu bahwa sikap selektif anak perempuan fatherless bukan karena mereka sombong atau idealis yang gak realistis. Sebaliknya, itu adalah hasil dari pengalaman hidup yang membentuk mereka menjadi individu yang sangat berhati-hati dan tahu persis apa yang mereka butuhkan untuk merasa utuh.

​Selektivitas mereka adalah bentuk kecintaan pada diri sendiri dan upaya untuk melindungi hati dari potensi luka yang sama. Bagi kamu yang sedang dekat dengan wanita seperti ini, tunjukkanlah konsistensi, kejujuran, dan rasa aman. Ketiga itu adalah kunci yang jauh lebih berharga daripada harta atau ketampanan. Mereka hanya ingin kepastian bahwa kali ini, pria yang mereka pilih akan tetap ada.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us

Latest Life Jawa Tengah

See More

5 Alasan Anak Perempuan Fatherless Lebih Selektif Memilih Pasangan

26 Nov 2025, 09:00 WIBLife