Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Kesalahan Pola Pikir Working Mom yang Bikin Hidup Makin Berat

ilustrasi seorang ibu bekerja (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi seorang ibu bekerja (pexels.com/Yan Krukau)
Intinya sih...
  • Merasa harus sempurna di semua peran
  • Menganggap anak sebagai penghambat
  • Terjebak membandingkan diri dengan ibu lain
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menjadi seorang ibu sekaligus wanita karier memang bukan hal yang mudah. Di satu sisi ingin jadi ibu terbaik untuk anak, di sisi lain ingin tetap berkembang dalam dunia kerja. Tidak sedikit working mom yang merasa kewalahan karena harus membagi energi, waktu, dan perhatian ke dua dunia yang sama-sama penting.

Tapi tahukah kamu, sering kali yang bikin hidup makin berat bukan hanya soal tugas yang menumpuk, melainkan karena pola pikir yang keliru. Tanpa sadar, mindset negatif bisa membuat kamu merasa selalu gagal, padahal kenyataannya kamu sudah melakukan yang terbaik.

Nah, biar gak terus-terusan terjebak dalam tekanan yang sebenarnya bisa dihindari, yuk kenali lima kesalahan pola pikir working mom yang justru bikin hidup makin berat!

1. Merasa harus sempurna di semua peran

ilustrasi seorang ibu bekerja (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi seorang ibu bekerja (pexels.com/Gustavo Fring)

Ini adalah jebakan paling umum. Banyak ibu bekerja yang merasa harus jadi sempurna di kantor dan juga di rumah. Harus selalu ada buat anak, rumah harus rapi, kerjaan harus beres, penampilan harus oke, dan tetap senyum setiap saat. Padahal, standar ini gak realistis dan hanya akan membuatmu lelah lahir batin.

Kenyataannya, gak ada ibu yang bisa menjalankan semuanya dengan sempurna setiap saat. Alih-alih menuntut kesempurnaan, lebih baik belajar menerima keterbatasan dan fokus pada konsistensi serta niat baik yang kamu punya.

2. Menganggap anak sebagai penghambat

ilustrasi seorang ibu bekerja (pexels.com/Vitaly Gariev)
ilustrasi seorang ibu bekerja (pexels.com/Vitaly Gariev)

Saat pekerjaan menumpuk dan tubuh mulai lelah, terkadang muncul pikiran, "Kalau aku gak punya anak, mungkin karierku bisa lebih maju." Hati-hati, pola pikir ini bisa mengikis rasa syukur dan kasih sayang secara perlahan.

Anak memang menambah tanggung jawab, tapi juga membawa makna dan arah dalam hidup. Pola pikir sehat adalah ketika kamu melihat anak bukan sebagai beban, tapi sebagai alasan untuk menjadi pribadi yang lebih kuat, sabar, dan bijak.

3. Terjebak membandingkan diri dengan ibu lain

ilustrasi membandingkan diri dengan ibu lain (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi membandingkan diri dengan ibu lain (pexels.com/Yan Krukau)

Media sosial sering jadi tempat di mana melihat ibu-ibu lain tampak sempurna. Ada yang sukses di karier, punya anak berprestasi, rumah rapi, dan tetap bisa olahraga setiap hari. Tapi ingat, yang dilihat di media sosial hanya sebagian kecil dari hidup mereka, dan biasanya hanya sisi terbaik saja yang sengaja ditampilkan.

Kalau kamu terus membandingkan diri, kamu akan selalu merasa kurang. Padahal setiap ibu punya cerita dan perjuangan yang berbeda. Fokuslah pada perjalananmu sendiri, bukan hidup orang lain.

4. Meremehkan diri sendiri dan tidak menghargai proses

ilustrasi seorang ibu memeluk anak (pexels.com/Arina Krasnikova)
ilustrasi seorang ibu memeluk anak (pexels.com/Arina Krasnikova)

Banyak working mom yang merasa semua usahanya biasa saja, karena tidak menghasilkan prestasi besar. Padahal, bisa bangun pagi, menyiapkan anak sekolah, mengerjakan pekerjaan kantor, dan pulang tetap bisa peluk anak dengan senyum saja sudah luar biasa!

Bukan berarti kamu gagal hanya karena belum sampai di target tertentu. Justru kamu hebat karena gak pernah berhenti berusaha meski lelah. Belajarlah menghargai setiap proses dan langkah kecil yang kamu ambil karena akan membuat hidup terasa lebih ringan dan bermakna.

5. Terlalu sibuk menjaga penilaian orang

ilustrasi seorang ibu bekerja (pexels.com/Sarah Chai)
ilustrasi seorang ibu bekerja (pexels.com/Sarah Chai)

Ada juga ibu yang terlalu fokus menjaga citra. Takut dibilang gak becus, takut dianggap terlalu sibuk kerja, takut gak dianggap sebagai ibu yang baik. Akhirnya semua keputusan diambil bukan berdasarkan kebutuhan diri dan keluarga, tapi berdasarkan ekspektasi orang lain.

Padahal hidup yang dijalani untuk menyenangkan semua orang hanya akan membuatmu kehilangan arah. Prioritaskan nilai dan kebahagiaan keluarga, bukan sekadar penilaian dari luar.

Menjadi working mom memang penuh tantangan, tapi bukan berarti harus terus hidup dalam tekanan. Kuncinya bukan hanya pada manajemen waktu atau teknik parenting, tapi juga pada cara kita memandang diri sendiri dan kehidupan.

Kalau kamu merasa hidupmu terlalu berat, coba cek dulu pola pikir yang selama ini kamu pegang. Mungkin ada yang perlu diluruskan, bukan karena kamu salah jadi ibu bekerja, tapi karena kamu lupa mencintai prosesnya.Yuk, mulai ubah pola pikir negatif jadi lebih sehat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us