5 Kesalahan Umum saat Memakai Pembalut yang Bisa Memicu Iritasi!

- Terlalu lama pakai pembalut bisa menyebabkan iritasi, gatal, dan ruam. Ganti setiap 3-4 jam sekali, terutama di hari pertama haid.
- Mencuci tangan sebelum ganti pembalut penting untuk mencegah infeksi. Cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah mengganti pembalut.
- Pakai celana dalam berbahan katun yang pas ukurannya agar tidak membuat kulit lecet dan iritasi selama haid.
Menstruasi memang hal yang alami, tapi cara kita merawat area kewanitaan selama haid bisa berdampak besar ke kenyamanan dan kesehatan. Salah satu yang sering disepelekan adalah cara pakai pembalut. Padahal, kesalahan kecil bisa bikin iritasi, gatal, bahkan infeksi kalau dibiarkan terus-menerus.
Kalau kamu sering merasa gak nyaman saat haid, mungkin ada kebiasaan yang perlu dikoreksi. Yuk, kenali lima kesalahan umum saat pakai pembalut yang bisa memicu iritasi dan mulai ubah rutinitas dari sekarang.
1. Terlalu lama pakai pembalut

Salah satu kesalahan paling umum adalah membiarkan pembalut dipakai terlalu lama. Meski darah haid belum penuh, pembalut yang lembap bisa jadi sarang bakteri dan jamur. Akibatnya, kulit di area kewanitaan bisa iritasi, gatal, bahkan muncul ruam.
Idealnya, pembalut diganti setiap 3-4 jam sekali, apalagi di hari pertama saat darah lagi deras-derasnya. Jangan tunggu sampai terasa gak nyaman atau berbau dulu baru ganti. Lebih baik mencegah daripada mengobati.
2. Tidak mencuci tangan sebelum ganti

Kebersihan tangan sebelum mengganti pembalut itu penting banget, tapi sering diabaikan. Tangan yang kotor bisa membawa bakteri ke area sensitif dan memicu infeksi. Padahal, mencuci tangan cuma butuh waktu satu menit tapi efeknya besar.
Biasakan cuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah mengganti pembalut. Ini bukan cuma soal kebersihan, tapi juga bentuk self-care yang sederhana. Jangan sampai tangan jadi sumber masalah saat kamu lagi butuh perlindungan ekstra.
3. Pakai pembalut yang sudah lama disimpan

Pembalut yang disimpan terlalu lama di tas atau laci bisa menyerap debu dan bakteri dari lingkungan sekitar. Meski kemasannya masih utuh, kualitasnya bisa menurun dan jadi gak aman dipakai. Apalagi kalau disimpan di tempat lembap atau sering kena gesekan.
Kalau kamu nemu pembalut yang udah berbulan-bulan di tas, mending buang aja dan ganti dengan yang baru. Lebih baik rugi satu pembalut daripada bikin kulit iritasi. Selalu cek tanggal produksi dan simpan di tempat bersih.
4. Tidak membersihkan area kewanitaan saat ganti pembalut

Langsung ganti pembalut tanpa membasuh area kewanitaan bisa bikin sisa darah menumpuk dan jadi sumber iritasi. Area tersebut sangat sensitif, jadi perlu dibersihkan dengan air bersih setiap kali ganti. Jangan tunggu sampai terasa gatal baru dibasuh.
Kalau kamu sedang di luar rumah, bisa pakai tisu basah khusus area intim yang bebas alkohol dan parfum. Pastikan area benar-benar kering sebelum pakai pembalut baru. Kebersihan itu kunci kenyamanan selama haid.
5. Pakai celana dalam yang terlalu ketat

Celana dalam yang terlalu ketat bisa bikin pembalut bergeser dan gesekan berlebih di kulit. Akibatnya, kulit jadi lecet, lembap, dan lebih rentan iritasi. Apalagi kalau bahannya gak menyerap keringat dengan baik.
Pilih celana dalam berbahan katun yang breathable dan ukurannya pas, bukan yang bikin sesak. Saat haid, kenyamanan harus jadi prioritas utama. Jangan korbankan kesehatan demi gaya.
Kesalahan kecil saat pakai pembalut bisa berdampak besar ke kesehatan area kewanitaan. Mulai dari sekarang, ubah kebiasaan dan pilih cara yang lebih higienis dan nyaman. Karena haid gak harus bikin kamu merasa gak pede atau terganggu seharian.