Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Penyebab Kebocoran Oli Power Steering yang Perlu Diwaspadai

ilustrasi penggantian oli mobil (pexels.com/Daniel Andraski)
Intinya sih...
  • Oli power steering yang cepat habis dapat membuat kemudi menjadi berat dan sulit dikendalikan, berdampak pada kenyamanan dan keselamatan berkendara.
  • Kebocoran pada selang power steering, ausnya seal, dan kerusakan rack steering bisa menjadi penyebab utama oli cepat habis.
  • Penggunaan oli power steering berkualitas rendah atau tekanan berlebih juga dapat mempercepat habisnya oli dalam sistem kemudi mobil.

Oli power steering memiliki peran penting dalam memastikan sistem kemudi mobil berfungsi dengan baik dan ringan. Ketika oli ini cepat habis, kemudi bisa menjadi berat dan sulit dikendalikan, yang tentu berdampak pada kenyamanan dan keselamatan berkendara. Jika kamu merasa oli power steering cepat berkurang atau sering harus mengisi ulang, bisa jadi ada masalah pada komponen yang mendasarinya.

Mengenali penyebab oli power steering cepat habis sangat penting agar dapat mencegah kerusakan lebih lanjut pada sistem kemudi. Berikut adalah lima penyebab utama yang perlu diketahui dan diwaspadai untuk menjaga sistem kemudi tetap optimal.

1. Kebocoran pada selang power steering

ilustrasi penggantian oli mobil (pexels.com/Gera Cejas)

Kebocoran pada selang power steering adalah salah satu penyebab utama mengapa oli power steering cepat habis. Selang ini berfungsi untuk mengalirkan oli dari reservoir ke sistem kemudi, dan jika terdapat retakan atau lubang kecil, oli akan bocor secara perlahan. Kebocoran pada selang bisa disebabkan oleh usia pemakaian atau gesekan dengan komponen lain di dalam mesin. Penting untuk memeriksa kondisi selang secara berkala dan memastikan tidak ada kebocoran.

Jika terdapat kerusakan, segera ganti selang agar tidak mempengaruhi kinerja sistem kemudi. Mengabaikan kebocoran pada selang hanya akan memperparah kerusakan dan meningkatkan biaya perbaikan di masa mendatang.

2. Seal power steering yang aus

ilustrasi penggantian oli mobil (pexels.com/Jose Ricardo)

Seal pada sistem power steering berfungsi untuk menahan tekanan oli agar tidak bocor. Seiring waktu, seal ini dapat aus atau retak, terutama jika terkena panas dan tekanan yang terus-menerus. Seal yang sudah aus akan kehilangan kemampuannya menahan oli, sehingga oli cepat habis dan bocor. Biasanya, seal yang aus akan membuat oli menetes di bawah mobil, yang bisa menjadi tanda awal adanya kebocoran.

Jika seal dibiarkan dalam kondisi rusak, kebocoran oli akan semakin parah, dan kinerja power steering akan menurun drastis. Mengganti seal yang aus adalah langkah terbaik untuk mengatasi masalah ini.

3. Kerusakan pada rack steering

ilustrasi penggantian oli mobil (pexels.com/Daniel Andraski)

Rack steering adalah komponen yang bertugas menggerakkan roda ketika setir diputar, dan bagian ini membutuhkan oli untuk berfungsi secara optimal. Jika rack steering mengalami kerusakan, misalnya karena gesekan berlebih atau benturan, maka kebocoran oli bisa terjadi. Kerusakan pada rack steering ini biasanya ditandai dengan suara berdecit atau kesulitan mengendalikan setir.

Kebocoran oli akibat kerusakan rack steering harus segera diatasi karena akan mempengaruhi kestabilan kemudi. Memeriksa dan memperbaiki rack steering dengan mengganti bagian yang rusak adalah cara efektif untuk mengatasi masalah ini.

4. Kualitas oli yang buruk

ilustrasi penggantian oli mobil (pexels.com/Sergey Meshkov)

Menggunakan oli power steering dengan kualitas rendah atau yang sudah lama tidak diganti juga bisa menyebabkan oli cepat habis. Oli yang kualitasnya kurang baik atau sudah tercemar akan mengalami penguapan lebih cepat dan tidak mampu melumasi sistem power steering dengan baik.

Oli yang buruk juga lebih rentan terhadap panas dan tekanan, yang mempercepat penurunan volumenya. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu menggunakan oli berkualitas tinggi sesuai rekomendasi pabrikan dan menggantinya secara berkala. Dengan menjaga kualitas oli, sistem power steering akan lebih terlindungi dari risiko kebocoran dan kerusakan.

5. Tekanan berlebih pada sistem power steering

ilustrasi penggantian oli mobil (pexels.com/Daniel Andraski)

Terakhir, tekanan berlebih pada sistem power steering dapat mempercepat habisnya oli. Tekanan yang terlalu tinggi dapat disebabkan oleh masalah pada pompa power steering atau karena kebiasaan mengemudi yang kurang baik, seperti memutar setir terlalu cepat saat posisi mobil diam. Tekanan berlebih ini menambah beban pada seal dan komponen lainnya, yang akhirnya menyebabkan oli bocor atau cepat berkurang.

Untuk mengatasi ini, pengemudi perlu menghindari kebiasaan yang dapat memberikan tekanan berlebihan pada kemudi. Pemeriksaan rutin pada pompa power steering juga penting untuk memastikan tidak ada masalah pada komponen ini.

Oli power steering yang cepat habis bisa disebabkan oleh berbagai masalah, seperti kebocoran pada selang, seal yang aus, kerusakan pada rack steering, kualitas oli yang buruk, dan tekanan berlebih pada sistem. Dengan mengetahui penyebabnya, pemilik mobil bisa lebih waspada dan segera melakukan perbaikan yang diperlukan. Perawatan rutin dan penggunaan oli berkualitas tinggi adalah kunci untuk menjaga sistem power steering tetap berfungsi dengan baik dan memastikan kenyamanan serta keselamatan dalam berkendara. Jangan abaikan tanda-tanda awal masalah pada oli power steering agar tidak mengganggu performa kemudi kendaraan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anita Dwi Octaviani
EditorAnita Dwi Octaviani
Follow Us