Ribuan Siswa SMA Pemalang Ikut Edukasi Kejahatan Seksual Ruang Digital
Nobar literasi digital diikuti ribuan siswa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pemalang, IDN Times - Ribuan siswa jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) se-Kabupaten Pemalang Jawa Tengah mengikuti kegiatan literasi digital nonton bareng, dengan tema " Waspada Kejahatan Seksual di Ruang Digital" pada Selasa 21 Mei 2024.
Kegiatan ini digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Pemalang, secara daring lewat zoom dari SMAN 2 Pemalang Jawa Tengah.
Kegiatan nobar tersebut digelar guna mengedukasi para siswa agar mengerti soal etika berkomunikasi di media sosial, sesuai perkembangan media sosial yang bisa membawa beberapa risiko.
Risiko itu antara lain kekerasan di dunia medsos, seperti cyberbullying, online sexual harassment, serta kemungkinan pelanggaran keamanan data yang berpengaruh pada privasi.
Baca Juga: Cegah Cyberbullying, Kominfo Ajak Siswa Cilacap Nobar Literasi Digital
1. Agar siswa bisa menggunakan perangkat digital sesuai dengan fungsinya
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII Sukamto, S.Pd, M.M., mengatakan agar para siswa, bisa menggunakan perangkat digitalnya sesuai dengan fungsinya. Yang paling utama adalah, para siswa dan pendidik, agar selalu waspada dan bisa memilah konten yang merusak moral.
Menurut badan statistik pusat, mencatat mayoritas penduduk Indonesia adalah generasi Z. Jumlah generasi Z saat ini, sebanyak 27,94% yang berkisar 68 juta dari total populasi. Dan generasi Z adalah generasi digital yang sangat aktif dengan dunia media sosial, karena hampir setiap hari tidak lepas dari gadget yang sering digunakan untuk berkomunikasi. Generasi sekarang ini, memiliki kecenderungannya lebih banyak melihat video, dari pada membaca.
"Perlu diingat, rekam jejak di medsos saat ini sangat sensitif. Maka saya berharap, agar para siswa bisa menggunakan internet dengan bijak. Harus disiplin, bertanggung jawab, kompeten, dan berpresatasi. Usahakan membuat rekam jejak positif di dunia digital, supaya kedepannya memiliki dampak positif untuk masa depan kita, bangsa dan negara," ungkap Sukamto.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mencatat, terdapat 12.547 konten hoaks yang beredar di website dan platform digital sepanjang Agustus 2018 sampai Desember 2023. Konten tersebut diidentifikasi, diverifikasi, dan divalidasi oleh Tim AIS Ditjen Aplikasi Informatika.