TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Diapresiasi Hotman Paris, Begini Cara Pemkot Semarang Atasi Banjir

Pilih cara Semarang atau DKI?

Suasana Kota Semarang di Jalan DR Sutomo, Semarang, Jawa Tengah. Dok. Google Street View

Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota Semarang telah melakukan beberapa langkah guna mengantisipasi terjadinya bencana banjir saat musim penghujan kali ini. Cara tersebut diunggah oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.

Baca Juga: Semarang Bakal Diguyur Hujan Ringan Saat Malam Pergantian Tahun 2020

1. Menyedot air di saluran jika melebihi ambang batas

Uji coba rumah pompa pengendali banjir di Muara Sungai Sekip Bendung 13 Ilir Palembang. IDN Times/Feny Maulia Agustin

Pada akun media sosial resmi Twitter Hendrar Prihadi, cara Pemkot Semarang untuk meminimalisir banjir adalah dengan membangun sistem pengendali banjir seperti yang dilakukan banyak negara di luar negeri. Sistem tersebut akan menyedot air di beberapa saluran jika air dalam saluran melebihi ambang batas wajar.

"Pemkot (Semarang) membangun sistem pengendali banjir seperti di luar negeri. Sedot air di saluran kalau lebih dari wajar. Bisa sedot puluhan ribu liter hanya dalam satu detik," tulis dalam unggahan itu dalam bentuk video.

2. Dibangun karena Kota Semarang masih dalam wilayah rawan banjir

Ilustrasi bencana banjir. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Sistem pengendali banjir itu dibangun lantaran wilayah di Semarang masuk dalam kategori rawan akan bencana banjir. Melihat dari pengalaman bencana sebelumnya, Semarang kerap dilanda banjir saat musim hujan sekarang ini.

"Dulu setiap hujan di kota Semarang. Jalanan langsung jadi kolam renang dadakan. Ternyata 41,02 persen di wilayah Kota Semarang masih dalam kategori rawan banjir," jelasnya pada deskripsi video itu.

3. Sistem pengendali tersambung online

IDN Times/Rudy Bastam

Mesin sistem tersebut akan dipantau selama 24 jam agar tidak kecolongan saat hujan turun. Tak hanya itu, sistem juga tersambung secara daring atau online.

"Sekarang 82,6 persen wilayah di Semarang telah terbebas dari banjir. PR (red: Pekerjaan Rumah) nya tinggal 17,4 persen (yang belum teratasi)," terang pada video yang sama.

Saat perayaan tahun baru 2020, sistem tersebut telah diterapkan dan berhasil mengurangi banjir di Semarang.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Waspada Bencana yang Sewaktu-waktu Terjadi di Jateng

Berita Terkini Lainnya