TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Identifikasi 170 Danau di Jabodetabekpunjur dengan Pemetaan Digital

Ini bagian dari mitigasi bencana banjir, guys

Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria meninjau ngerjaan tanggul rob atau tanggul pantai National Capital Integrated Coastal Development (NCICD), di Caping Beam Tanggul Muara BKB, Jakarta Utara dan pengerukan lumpur di Waduk Pluit, Jakarta Utara, Minggu (26/12/2021) (Dok. Pemprov DKI Jakarta)

Semarang, IDN Times - Sebanyak 170 danau alami dan buatan di Jabodetabekpunjur berhasil dipetakan secara digital oleh masing-masing pemerintah daerah bekerja sama dengan Accelerator Lab Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Development Programme/UNDP). Pemetaan dilakukan sebagai langkah mitigasi bencana banjir di masa mendatang.

1. Mengenalkan peran penting danau sebagai pengendali banjir

Pemetaan danau di Jabodetabekpunjur. (Dok. Perkumpulan OpenStreetMap Indonesia)

Penilaian survei dan pemetaan tersebut melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat sebagai surveyor. Hal itu juga menjadi bagian sosialisasi untuk lebih mengenalkan peran penting danau dalam menampung luapan air saat musim hujan.

Adapun, pengumpulan data dilakukan oleh Project Management Office (PMO) wilayah metropolitan Jakarta (Jabodetabekpunjur) berkolaborasi dengan Perkumpulan OpenStreetMap Indonesia (POI).

Head of Exploration Accelerator Lab UNDP Indonesia, Aisha Marzuki mengatakan, kegiatan tersebut merupakan solusi dan langkah mitigasi bencana banjir melalui crowdsourcing (urun daya) dengan melibatkan masyarakat.

"Kami menggunakan aplikasi sumber terbuka (open source) untuk memastikan transparansi dan akses informasi bagi publik. Kami juga menggabungkan data kualitatif dengan citra satelit, dan gambar lapangan untuk menghasilkan hasil yang lebih teliti,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Rabu (10/8/2022).

2. Pemetaan membantu pengambilan keputusan pemerintah

Pemetaan danau di Jabodetabekpunjur. (Dok. Perkumpulan OpenStreetMap Indonesia)

Pemetaan menggunakan teknologi Ushahidi dan Mapillary. Ushahidi digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang aspek fisik danau kota, sedangkan Mapillary untuk menghimpun foto di sekitar danau.

Aisha mengatakan, hal itu bertujuan untuk mengecek keabsahan data yang sudah dikumpulkan dalam kegiatan pemetaan sebelumnya.

Direktur Project Management Officer (PMO) Jabodetabekpunjur, Wisnubroto Sarosa berharap, pemetaan danau tersebut bisa membantu pihaknya dan pemerintah dalam penyusunan regulasi tentang tata kelola danau.

""Kami berharap (pemetaan) dapat (membantu) mengidentifikasi danau-danau yang perlu dikelola oleh pemerintah pusat dan pemerintah kabupaten atau provinsi,” ujarnya.

Berita Terkini Lainnya