Identifikasi 170 Danau di Jabodetabekpunjur dengan Pemetaan Digital

Ini bagian dari mitigasi bencana banjir, guys

Semarang, IDN Times - Sebanyak 170 danau alami dan buatan di Jabodetabekpunjur berhasil dipetakan secara digital oleh masing-masing pemerintah daerah bekerja sama dengan Accelerator Lab Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Development Programme/UNDP). Pemetaan dilakukan sebagai langkah mitigasi bencana banjir di masa mendatang.

1. Mengenalkan peran penting danau sebagai pengendali banjir

Identifikasi 170 Danau di Jabodetabekpunjur dengan Pemetaan DigitalPemetaan danau di Jabodetabekpunjur. (Dok. Perkumpulan OpenStreetMap Indonesia)

Penilaian survei dan pemetaan tersebut melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat sebagai surveyor. Hal itu juga menjadi bagian sosialisasi untuk lebih mengenalkan peran penting danau dalam menampung luapan air saat musim hujan.

Adapun, pengumpulan data dilakukan oleh Project Management Office (PMO) wilayah metropolitan Jakarta (Jabodetabekpunjur) berkolaborasi dengan Perkumpulan OpenStreetMap Indonesia (POI).

Head of Exploration Accelerator Lab UNDP Indonesia, Aisha Marzuki mengatakan, kegiatan tersebut merupakan solusi dan langkah mitigasi bencana banjir melalui crowdsourcing (urun daya) dengan melibatkan masyarakat.

"Kami menggunakan aplikasi sumber terbuka (open source) untuk memastikan transparansi dan akses informasi bagi publik. Kami juga menggabungkan data kualitatif dengan citra satelit, dan gambar lapangan untuk menghasilkan hasil yang lebih teliti,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Rabu (10/8/2022).

2. Pemetaan membantu pengambilan keputusan pemerintah

Identifikasi 170 Danau di Jabodetabekpunjur dengan Pemetaan DigitalPemetaan danau di Jabodetabekpunjur. (Dok. Perkumpulan OpenStreetMap Indonesia)

Pemetaan menggunakan teknologi Ushahidi dan Mapillary. Ushahidi digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang aspek fisik danau kota, sedangkan Mapillary untuk menghimpun foto di sekitar danau.

Aisha mengatakan, hal itu bertujuan untuk mengecek keabsahan data yang sudah dikumpulkan dalam kegiatan pemetaan sebelumnya.

Direktur Project Management Officer (PMO) Jabodetabekpunjur, Wisnubroto Sarosa berharap, pemetaan danau tersebut bisa membantu pihaknya dan pemerintah dalam penyusunan regulasi tentang tata kelola danau.

""Kami berharap (pemetaan) dapat (membantu) mengidentifikasi danau-danau yang perlu dikelola oleh pemerintah pusat dan pemerintah kabupaten atau provinsi,” ujarnya.

3. Danau sering tak terpetakan dengan baik

Identifikasi 170 Danau di Jabodetabekpunjur dengan Pemetaan DigitalHasil pemetaan danau di Jabodetabekpunjur di laman Ushahidi (Dok. Perkumpulan OpenStreetMap Indonesia)

Head of Operations Perkumpulan OpenStreetMap Indonesia (POI), Dewi Sulistioningrum menjelaskan, pemetaan danau perlu dilakukan karena selama ini objek tersebut kerap luput dan tak terpantau keberadaannya. Dari pemetaan tersebut, diketahui bahwa hanya 24 persen dari jumlah danau tersebut yang dilakukan pemetaan sebanyak dua kali dalam satu tahun.

Dengan data terbaru tersebut, lanjutnya, bisa meningkatkan data pemerintah untuk mengidentifikasi kemampuan danau menampung air saat hujan.

Masyarakat umum bisa mengakses hasil pemetaan tersebut melalui laman https://situ-jabodetabekpunjur.ushahidi.io/.

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya