Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Semarang, IDN Times - Aparat Kepolisian Daerah Jawa Tengah turut memeriksa inspektorat dari dua kementerian untuk membongkar pemicu utama kematian dokter PPDS anestesi Undip berinisial ARL. Inspektorat yang terseret dalam kasus tersebut yakni dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek (Kemendikbud Ristek) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Baca Juga: Rektor Undip Minta Jajarannya Tahan Diri dari Polemik Kematian Dokter ARL
1. Periksa 17 saksi
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meninjau langsung pelaksanaan operasi jantung tersebut pada Jumat (28/6/2024). (dok. Kemenkes) Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto menekankan apabila dilihat secara keseluruhannya, jumlah saksi yang diperiksa atas kematian dokter ARL sebanyak 17 orang.
"Kami sudah periksa 17 saksi. Mulai orang tua almarhum, tante, dari Inspektorat Dirjen Kemenkes maupun dari Inspektorat Dirjen Kemendikbud. Baik juga dari teman-teman satu angkatan dan keluarga besarnya," ungkap Artanto, Selasa (10/9/2024).
2. 10 teman almarhumah juga diperiksa
Ia menyebutkan penyidik Polda Jateng sedang mengorek keterangan untuk mensinkronkan data percakapan almarhumah di pesan whatsapp dan melalui aplikasi lainnya.
Oleh sebab itu, dari banyaknya saksi yang diperiksa penyidik, hampir 10 orang di antaranya berasal dari teman-teman seangkatan almarhumah.
"Dari sekian saksi, kurang lebih ada 10 dari temannya dilakukan pemeriksaan. Untuk data informasi dari ibunda almarhumah dari screenshot percakapan di WA sedang dilakukan pendalaman dan sinkronisasi data dari saksi maupun fakta di lapangan," tuturnya.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
3. Pengakuan ibunda almarhumah disinkronkan
Saat ini pihaknya masih mempertajam penyidikan terutama mencari pengakuan terbaru dari teman-teman almarhumah di PPDS Undip.
Sinkronisasi data keterangan para saksi juga akan dihubungkan dengan pengakuan ibunda almarhumah yang sudah diterima penyidik Polda.
"Untuk saat ini kami sedang melakukan pendalaman data dari teman-teman PPDS. Jadi kita lakukan pemeriksaan sesuai yang yang terjadi dari laporan pengaduan ibunda almarhumah," tegasnya.