TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ganjar Minta Sistem Vaksinasi Untuk Nakes Dipercepat, Ini Alasannya

Banyak nakes yang tak sesuai jadwal.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo meninjau lokasi vaksinasi di Solo, Jawa Tengah. Dok/Humas Pemkot Solo

Solo, IDN Times - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo minta sistem pendaftaran tenaga kerja (nakes) penerima vaksinasi COVID-19 dipercepat. Pasalnya pendaftaran dengan sistem seperti saat ini tak seperti yang diharapkan, nakes yang sudah terdaftar di sistem banyak yang waktunya tidak sesuai.

Baca Juga: Ada 166 Tenaga Kesehatan di Semarang Gak Datang saat Jadwal Vaksinasi 

1. Minta percepat vaksinasi nakes

Petugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 saat simulasi pelayanan vaksinasi di Puskesmas Kemaraya, Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (18/12/2020). Simulasi tersebut dilaksanakan agar petugas kesehatan mengetahui proses penyuntikan vaksinasi COVID-19 yang direncanakan pada Maret 2021. (ANTARA FOTO/Jojon)

Saat meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Manahan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (19/1/21), Ganjar mengatakan pelaksanaan vaksinasi untuk nakes tidak efektif. Ia meminta izin untuk melakukan pendataan secara manual. Hal ini dilakukan untuk melakukan pecepatan proses vaksinasi.

"Seperti di sini, harusnya ada 15 nakes yang terdaftar untuk divaksin tetapi yang datang hanya delapan. Ini kan sayang, tidak efektif," ujarnya.

Ganjar mengatakan percepatan pendaftaran tersebut sudah dibicarakan dengan menteri kesehatan. Dirinya berharap dalam waktu tiga hingga empat hari ini bisa dipercepat.

Menurut Ganjar, percepatan vaksinasi COVID-19 untuk nakes bisa dilakukan karena pelaksananya mampu, vaksinnya ada, kekuatannya ada, dan tinggal mengatur jadwalnya saja. Terkait hal itu, pihaknya sudah melakukan rapat dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten/kota untuk dilakukan percepatan.

2. Vaksin tahap pertama ditarget Februari selesai

Ilustrasi Vaksin. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Ganjar menargetkan vaksinasi COVID-19 tahap pertama ini bisa selesai pada awal bulan Februari mendatang. Memurutnya, jika sistem pendaftaran boleh lebih dilonggarkan, maka secara teori bisa selesai dalam dua hari.

"Kita bisa genjot lebih cepat lagi, yang tidak hadir sebenarnya jika kita diberikan  kewenangan menginput secara manual maka bisa dideseli yang berikutnya, tinggal kredibel dan prioritas pada nakes dulu," katanya.

"Minimal, umpamanya Puskesmas menyelesaikan dulu target 50 setiap Puskesmas dan 200 setiap Rumah Sakit itu akan bisa tercapai. Bisa kejar akhir bulan ini saja sebenarnya mampu, tinggal memperbaiki sistemnya, karena memang harus cermat pendataan itu," imbuhnya.

Baca Juga: Niat Wali Kota Semarang Ikut Vaksinasi COVID-19 Ditolak, Ini Alasannya

Berita Terkini Lainnya