TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Isi Surakarta Message Hasil Pertemuan World Peace Forum di Solo

Merupakan forum perdamaiam internasional.

World Peace Forum ke 8 di Kota Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Surakarta, IDN Times - World Peace Forum (WPF) ke 8 digelar di Kota Solo selama tanggal 17-18 November 2022. Forum internasional tersebut melahirkan empat poin substansial untuk perdamaian dunia.

Poin tersebut masih dalam bentuk draf yang diberi nama Surakarta Message.

Baca Juga: Gibran Benarkan Jokowi Pensiun Balik ke Solo, Pengin Indonesia Hijau

1. Tekankan pada perdamaian dunia.

World Peace Forum ke 8 di Kota Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Steering Committee WPF, Syafiq A. Mughni mengatakan bahwa dalam pembahasan dihasilkan beberapa poin yang perlu ditekankan.

Ada empat poin yang ditekankan, yakni poin pertama yang dihasilkan adalah mengenai dunia dalam keadaan krisis karena ketegangan antar kekuatan super power, termasuk antara Ukraina dan Rusia, serta kemungkinan beberapa negara yang sangat memungkinkan untuk perang.

"Untuk mengantisipasi hal tersebut, terutama perang yang menggunakan Nuklir tentu itu akan melahirkan bahaya yang sangat besar," katanya.

2. Soroti soal ekstrimisme.

World Peace Forum ke 8 di Kota Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Kedua, Syafiq menjelaskan bahwa adalah soal ekstrimisme yang jadi sorotan. Pasalnya masih ekstrimisme di berbagai negara, baik bernuansa agama maupun bernuansa politik.

"Artinya sikap atau kebijakan yang tidak demokratis yang mengandung diskriminasi. Ini merupakan tantangan yang harus kita hadapi," katanya.

Ketiga, adalah persoalan pemanasan global. Menurutnya jika kerusakan alam terus berlanjut maka angka kehidupan di bumi akan terus menurun karena kondisi alam yang memprihatinkan.

3. Perangi dampak Covid-19.

World Peace Forum ke 8 di Kota Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Sedangkan, poin keempat adalah mengenai dampak Covid-19 yang sampai sekarang masih belum bisa pulih karena menyangkut berbagai aspek kehidupan masyarakat.

"Semuanya ini persoalan yang kita hadapi bersama-sama maka kita yang pertama harus meneguhkan Human fraternite atau persaudaraan kemanusiaan. Bermakna bahwa kita harus ada solidaritas yang lemah mendapatkan proteksi yang kuat memberikan proteksi mendistribusikan kekayaannya baik moral maupun material yang disertai dengan jalan tengah atau Wasatiyah," terangnya.

Baca Juga: Potret Megah Masjid Sheikh Zayed Solo, Bisa Tampung 10 Ribu Orang

Berita Terkini Lainnya