TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kontroversi Kemenag Hadiah Untuk NU, Yaqut Ibaratkan Sepasang Kekasih

Di Kemenag kebijakan maupun pejabat tak hanya milik NU 

Menang Yaqut Cholil Qaumas. IDNTimes/Larasati Rey

Surakarta, IDN Times - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyayangkan pernyataannya yang menyebut Kementerian Agama (Kemenag) merupakan hadiah untuk Nahdlatul Ulama (NU) telah menimbulkan kegaduhan. Ucapannya tersebut bahkan mengundang mengundang banyak protes dari tokoh agama, hingga muncul desakan yang meminta Kemenag dibubarkan.

Baca Juga: Muhammadiyah Heran Yaqut Sebut Kemenag Hadiah Negara untuk NU

1. Ibaratkan orang pacaran

Menag Yaqut Cholil Qoumas. IDNTimes/Larasati Rey

Ditemui wartawan usai kunjungan kerja di Solo, Yaqut mengatakan pernyataan tersebut disampaikan dalam forum internal. Yang bertujuan untuk memberikan semangat kepada para santri NU. Yaqut bahkan mengibaratkan perkataan sebagai orang pacaran yang sedang melihat rembulan.

“Itu sama kira-kira ketika kalian semua ini dengan pasangan masing-masing melihat rembulan di malam hari gitu. Kemudian bilang, ‘dik dunia ini milik kita berdua, yang lain cuma ngekos’. Salah itu ? Saya tanya dulu salah itu ? Salah nggak itu ?,” ujar Yaqut, disela menghadiri acara AICIS ke-21 di The Sunan Hotel Solo, Senin (25/10/2021).

Yaqut juga menegaskan ucapannya tersebut dilontarkan saat dalam forum internal NU.

“Enggak kan. Itu karena internal. Nah sekarang bisa dibuktikan klausul kedua. Apakah ada kebijakan Kementerian Agama ini, yang hanya diperuntukkan hanya untuk NU ? Afirmasi semua agama kita berikan hak secara proporsional terhadap Kementerian Agama,” tegasnya.

2. Minta warga cek langsung ke Kemenang

Gedung Kementerian Agama (Kemenag) (IDN Times/Shemi)

Lebih lanjut, Yaqut meminta masyarakat untuk tidak khawatir, pasalnya dalam Kemenag juga terdapat organisasi masyarakat lain yang bekerja di dalamnya. Ia bahkan meminta masyarakat untuk mengecek langsung para pejabat di Kemenag yang berasal dari ormas lain.

“Cek coba sekarang. Ada Dirjen PHU, Dirjen Haji dan Umroh itu dari Muhammadiyah. Jangan salah, dan itu biasa buat kami. Irjen, Irjen Kemenag, bukan NU, dan itu biasa,” tandasnya.

Baca Juga: Menelisik Awal Mula Ucapan Yaqut soal 'Kemenag Hadiah Negara untuk NU'

Berita Terkini Lainnya