Dinkes Jateng Kerahkan Ribuan Tenaga Gizi untuk Kegiatan Makan Bergizi Gratis

Dinkes sarankan pemerintah lakukan assesment

Semarang, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah bakal melibatkan ribuan tenaga gizi di tiap rumah sakit dan puskesmas guna menopang pelayanan untuk kegiatan makan bergizi gratis. Seperti diberitakan sebelumnya, kegiatan makan bergizi gratis akan dijalankan pemerintahan Prabowo-Gibran tahun 2025 dengan pagu anggaran mencapai Rp71 triliun. 

 

Baca Juga: Pakar Ekonomi Undip Sarankan Prabowo-Gibran Buka Lapangan Kerja di KEK

1. Libatkan semua tenaga gizi RS dan puskesmas

Dinkes Jateng Kerahkan Ribuan Tenaga Gizi untuk Kegiatan Makan Bergizi GratisIlustrasi puskesmas: Antrean pasien di Puskesmas Sakra Lotim (IDN Times/Ruhaili)

Kepala Dinkes Jateng, dr Yunita Dyah Suminar mengungkapkan pelibatan para tenaga gizi perlu dilakukan lantaran mereka yang memiliki kewenangan dan memahami secara persis kebutuhan gizi masing-masing anak sekolah. 

"Pada prinsipnya Jateng siap melaksanakan makan bergizi gratis. Terkait nakes di seluruh puskesmas dan RS di Jateng ada nakes ahli gizi, dokter umum  dan dokter spesialis gizi yang bisa didayagunakan untuk persiapan dan pelaksanaan makan bergizi gratis," kata Ninit, sapaan akrabnya saat berbincang dengan IDN Times, Selasa (6/8/2024). 

2. Ada ribuan tenaga gizi

Dinkes Jateng Kerahkan Ribuan Tenaga Gizi untuk Kegiatan Makan Bergizi Gratisilustrasi perawat harus bertanggung jawab atas hewan peliharaannya (pexels.com/Los Muertos Crew)

Berdasarkan pendataannya, jumlah tenaga gizi di seluruh rumah sakit terdapat 1.298 orang dan tenaga gizi di ratusan puskesmas ada 1.469 orang. 

"Kalau dijumlah keseluruhannya kami punya hampir 3.000 tenaga gizi yang siap melayani masyarakat," tuturnya. 

3. Perlu dilakukan assesment dan kajian gizi bagi anak-anak

Dinkes Jateng Kerahkan Ribuan Tenaga Gizi untuk Kegiatan Makan Bergizi GratisIlustrasi makanan bergizi (pixabay.com/silviarita)

Menurutnya, tahapan kegiatan makan bergizi gratis semestinya memerlukan kajian teknis yang mendalam. Untuk pihaknya sendiri masih menunggu informasi kelanjutan untuk mengetahui apa saja sarana dan prasarana yang dibutuhkan. 

Ia menjelaskan dengan penyiapan sarpras yang matang maka nantinya juga bisa memetakan kebutuhan katering sebagai penyedia makanan bagi anak-anak sekolah. 

"Sarprasnya kan harus tahu konsepnya dulu. Catering atau non catering," tambahnya. 

Selain itu, pihaknya juga mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk melakukan assesment terhadap anak-anak sekolah terutama kebutuhan gizi setiap hari. Kemudian juga mengadakan monev yang rutin untuk mengkaji penerima manfaat dari kegiatan makan bergizi gratis. 

"Pertama kelompok sasaran harus di assessment status gizinya. Dilakukan kajian waktu pemberian terhadap sasaran, bila sudah berjalan harus ada monev. Secara rutin," terangnya. 

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya