Muhammadiyah Terima Tambang, Dr Tafsir: Sudah Lewati Kajian

Ketua PWM Jateng sambut baik

Semarang, IDN Times - Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah menerima izin usaha pertambangan (IUP) dari pemerintah pusat direspon sejumlah warga Persyarikatan. 

Di Jawa Tengah, Ketua PW Muhammadiyah, Dr Tafsir menyampaikan keputusan Muhammadiyah dalam mengelola tambang telah melalui kajian teknis yang lama. 

 

Baca Juga: Janji Bahlil ke Muhammadiyah akan Berikan Lokasi Tambang Terbaik

1. Tafsir: Sudah melewati kajian

Muhammadiyah Terima Tambang, Dr Tafsir: Sudah Lewati KajianAksi menolak tambang nikel di depan Kantor PT Vale Indonesia, Makassar, Kamis (25/7/2024). (Dok. WALHI Sulsel)

Menurut dosen UIN Walisongo Semarang itu keputusan menerima tambang juga tidak tergesa-gesa seperti yang ia sampaikan beberapa waktu lalu. 


"Kemarin sudah disampaikan tidak perlu tergesa-gesa. Dan ini sudah melewati kajian," tuturnya kepada IDN Times, Senin (29/7/2024). 

2. Haedar Nashir tegaskan tidak ada tekanan

Muhammadiyah Terima Tambang, Dr Tafsir: Sudah Lewati KajianKonferensi pers PP Muhammadiyah di Yogyakarta, Minggu (28/7/2024) yang didiarkan daring (Youtube/Muhammadiyah Channel)

Sementara, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dalam keterangan yang dikutip dari laman muhammadiyah.or.id menyampaikan, pertimbangan ini dilakukan tanpa ada tekanan dari pihak manapun dan akan mengembalikan IUP apabila kemudian hari lebih banyak mafsadatnya.


“Apabila kita pada akhirnya menemukan bahwa pengelolaan tambang itu lebih banyak mafsadatnya, artinya banyak keburukannya untuk lingkungan sosial dan lingkungan hidup serta berbagai aspek lainnya Muhammadiyah juga sepakat mengembalikan IUP itu,” katanya.

3. Muhammadiyah sudah pertimbangan seksama

Muhammadiyah Terima Tambang, Dr Tafsir: Sudah Lewati KajianIlustrasi Gedung PP Muhammadiyah di Jakarta Pusat. (ANTARA FOTO/Lintang Budiyanti)

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah akhirnya pada keputusan final untuk menerima tawaran Izin Usaha Pertambangan (IUP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 25 Tahun 2024 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.

Keputusan resmi tersebut diambil oleh Muhammadiyah melalui pertimbangan yang seksama.

Kesiapan Muhammadiyah menerima IUP ini juga dilandasi pertimbangan pokok. Yaitu ingin mewujudkan keadilan dan kesejahteraan sosial untuk orang banyak. Selain itu, Muhammadiyah juga ingin menjadi role model dalam pengelolaan sumber daya alam yang tidak mengkesampingkan aspek lingkungan, sosial, dan keadilan. 

"Poin penting bagi kami yang menjadi satu kesatuan agar publik tahu, bahwa kita tidak asal menerima soal pengelolaan tambang ini tetapi juga kita menghargai political will pemerintah untuk menjadikan tambang lewat PP Nomor 25 untuk usaha untuk kesejahteraan sosial lewat organisasi kemasyarakatan,” tutur Haedar.

4. Keuntungan dari tambang akan dipakai bangun sekolah dan RS

Muhammadiyah Terima Tambang, Dr Tafsir: Sudah Lewati KajianSekolah di Korea Selatan Keren banget. Sumber: wikipedia.org/wiki/Daejeon_Science_High_School_for_the_Gifted

Haedar menambahkan, Muhammadiyah merupakan organisasi besar dan berpengalaman dalam amal usaha. Meski sebagai organisasi yang mandiri, namun sesuai dengan Kepribadian Muhammadiyah juga membuka diri untuk bersinergi dengan berbagai pihak dalam memajukan kehidupan bangsa.

Mengenai keuntungan yang didapatkan dari hasil mengelola tambang akan dikembalikan dalam wujud program pemberdayaan masyarakat dan lain sebagainya, termasuk juga untuk membangun sekolah, rumah sakit dan seterusnya.

“Modal utama Muhammadiyah adalah kemandirian, tetapi kita akan berkolaborasi dalam berbagai usaha sehingga kita bisa berkontribusi terbaik bagi kepentingan bangsa dan negara,” imbuhnya.

Muhammadiyah juga memandang urusan tambang ini secara moderat. Tambang tidak boleh dipandang sebagai ladang yang serba positif menggembirakan apalagi serba duit. Sebaliknya juga jangan menganggap dan meletakkannya sebagai sesuatu yang serba sakit, penuh dengan ancaman dan seakan-akan kiamat kalau masuk ke dunia pertambangan, Muhammadiyah akan tetap dalam posisi moderat.

Baca Juga: Asa Muhammadiyah Kembangkan Model Reklamasi Tambang

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya