TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Anggaran Pilwalkot Semarang Membengkak, Untuk Pengadaan APD Rp24 M  

Pengadaan APD diprediksi telan biaya Rp24 miliar

[Ilustrasi] Seorang disabilitas netra memasukkan surat suara kedalam kotak pada Pilpres 2019 lalu (IDN Times/Prayugo Utomo)

Semarang, IDN Times - Anggaran penyelenggaraan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang (Pilwalkot) 2020 membengkak, karena digelar pada masa pandemik COVID-19. Untuk biaya pengadaan alat pelindung diri (APD) bagi petugas tempat pemungutan suara (TPS) dan lainya diprediksi menelan biaya Rp24 miliar. 

Baca Juga: PDIP Jateng Buka Kesempatan Gibran Rakabuming Daftar Pilwalkot Solo

1. Penerapan protokol kesehatan untuk Pilwalkot Semarang butuh anggaran Rp 24 miliar

Mural Pilkada Serentak 2020 ( ANTARA FOTO/Fauzan)

Ketua KPU Kota Semarang, Henry Casandra Gultom mengatakan, untuk penerapan protokol kesehatan saat penyelenggaraan Pilwalkot Semarang pada Desember mendatang pihaknya membutuhkan anggaran Rp 24 miliar. 

"Saat ini kami sudah ada anggaran Rp 14 miliar, yakni Rp 8 miliar dari hasil rasionalisasi dana hibah APBD yang diberikan Pemkot Semarang pada awal tahapan pilkada. Kemudian, ada tambahan Rp 6 miliar dari dana hibah melalui APBN," ungkapnya melalui rekaman resmi, Jumat (17/7/2020). 

Saat ini KPU Kota Semarang tengah menunggu kabar dari pemerintah pusat terkait ada atau tidaknya tambahan anggaran senilai Rp 10 miliar untuk menutup kebutuhan biaya APD.

2. Anggaran digunakan untuk pengadaan APD dan tes rapid

Ilustrasi Rapid Test Plasma (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Lelaki yang akrab disapa Nanda itu menjelaskan, anggaran untuk penerapan protokol kesehatan COVID-19 saat pelaksanaan tahapan Pilwalkot Semarang 2020 ini antara lain digunakan untuk pengadaan alat pelindung diri berupa masker, face shield, sarung tangan dan lainnya bagi petugas pilkada. 

"Selain itu, anggaran tersebut juga untuk tes rapid petugas agar mereka aman saat bertugas dan memberikan rasa nyaman bagi masyarakat yang nanti datang saat pemilihan," jelasnya.

Adapun, petugas-petugas KPU yang akan mendapatkan tes rapid antara lain petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP), petugas pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih, anggota panitia pemungutan suara (PPS), dan panitia pemilihan kecamatan (PPK). 

3. Jumlah TPS untuk pencoblosan menjadi 3.447

Ilustrasi pilkada serentak (IDN Times/Mardya Shakti)

Sementara, anggaran untuk pelaksanaan tahapan, termasuk ada penambahan TPS dari 3.000 menjadi 3.447 juga sudah terpenuhi.

Untuk diketahui, sebelumnya KPU menerima dana hibah dari APBD Kota Semarang untuk Pilwalkot sebesar Rp 71,9 miliar untuk pelaksanaan Pilwalkot Semarang 2020 sebelum adanya COVID-19. 

Sementara, saat penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama dalam pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang di Hotel Grand Candi, Kamis (16/7/2020), Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, tahapan Pilwalkot 2020 harus dikelola dengan baik. 

Baca Juga: 2.129 PPDP Pilkada Purbalingga Bakal Ikuti Rapid Test Sebelum Bertugas

Berita Terkini Lainnya