TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

COVID-19 Tinggi, MAJT Tetap Buka, Wajib Pakai Masker Rangkap 

Persiapan Idul Adha 1442 H tetap berjalan

Umat muslim menunaikan shalat Idul Adha di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Semarang, Jawa Tengah, Jumat (31/7/2020). ANTARA FOTO/Aji Styawan

Semarang, IDN Times - Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) tetap beroperasional meskipun kasus positif COVID-19 tinggi di Kota Semarang Jawa Tengah. Tempat ibadah sekaligus wisata religi itu buka dengan protokol kesehatan ketat, salah satunya mewajibkan pengunjung memakai masker rangkap.

Baca Juga: Mampu Tingkatkan Daya Ingat, Ribuan Orang Baca Alquran Tartil di MAJT

1. Objek wisata religi MAJT tetap buka

http://mjcunnes.com/

Ketua Pelaksana Pengelola (PP) Masjid Agung Jawa Tengah, Prof KH Noor Achmad MA mengatakan, pihaknya mempertimbangkan tidak menutup objek wisata religi tersebut karena selama ini pengunjung MAJT sekadar melaksanakan shalat rawatib lima waktu.

‘’Mengingat mereka sekadar berkunjung untuk mampir salat, maka kami tidak bisa melarang. Apalagi, MAJT juga tidak memberlakukan tiket tanda masuk kecuali sebatas tiket parkir,’’ ungkapnya dalam keterangan resmi, Minggu (27/6/2021).

Kendati demikian, pembatasan waktu berkunjung berlaku di MAJT sesuai Surat Edaran Wali Kota Semarang yang berlaku mulai 22 Juni 2021, yakni hingga pukul 20.00 WIB.

2. Pengunjung wajib memakai masker rangkap

Infografik Cara Menggunakan Masker yang Baik. IDN Times/Sukma Shakti

Terkait protokol kesehatan, pengelola menerapkan ketat baik kepada karyawan, pengurus, jamaah lokal, maupun pengunjung MAJT, yakni wajib mengenakan masker rangkap dan masker yang memenuhi standar kesehatan seperti KN95 karena itu sudah dinyatakan aman.

“Pemberlakuan masker rangkap dan yang memenuhi standar kesehatan ini berlaku mulai Sabtu (26/6/2021). Petugas akan memantau prokes ini kepada pengunjung,’’ tuturnya.

Adapun, latar belakang mewajibkan masker rangkap terhadap siapapun yang memasuki kawasan MAJT, seiring mengganasnya COVID-19 varian Delta sebagai varian baru asal India. Daya gempur dan daya jangkitnya lebih ganas dibanding COVID-19 biasa.

Baca Juga: Banyak Kena COVID-19, Layanan Publik Disetop, ASN Semarang Takut Kerja

Berita Terkini Lainnya