TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jadi Klaster COVID-19, Warung Kepala Manyung Bu Fat Semarang Buka Lagi

Warung kepala manyung Bu Fat Semarang abai protokol COVID-19

Ilustrasi Warung Makan Kepala Mangut Bu Fat di Jalan Ariloka, Krobokan, Semarang. IDN Times/Anggun Puspitoningrum

Semarang, IDN Times - Ketidakdisiplinan terhadap protokol kesehatan virus corona menjadi faktor utama Warung Makan Kepala Manyung Bu Fat menjadi klaster baru penyebaran COVID-19 di Kota Semarang, Jawa Tengah. Akibatnya, sebanyak 20 orang terkonfirmasi positif virus corona ketika berada di rumah makan yang berlokasi di Jalan Ariloka Krobokan, Semarang itu.

Baca Juga: Klaster Warung Makan Manyung Bu Fat Semarang 20 Orang Positif COVID-19

1. Pemilik warung mengabaikan protokol kesehatan virus corona

Tangkapan layar channel YouTube Ganjar Pranowo

Lurah Krobokan, Sarno, menyatakan pemilik rumah makan lupa dan mengabaikan protokol kesehatan COVID-19.

‘’Setahu saya Rumah Makan Bu Fat ini memang selalu ramai, tapi sayangnya yang punya lalai atau kurang ketat dalam menerapkan protokol kesehatan (virus corona),’’ ungkapnya saat dihubungi IDN Times, Jumat (11/9/2020).

Dalam pengamatan Sarno selama ini, warung tersebut buka pada masa pandemik virus corona tapi tak mengindahkan protokol kesehatan virus corona. Padahal warung tersebut selalu ramai pembeli.

‘’Jadi tempat duduk masih seperti situasi normal, tidak berjarak dan tidak ada jaga jarak antarpengunjung. Kemudian, juga tidak ada petugas yang mengecek suhu tubuh pengunjung yang akan makan di sana,’’ tuturnya.

2. Warung Makan Kepala Manyung Bu Fat kembali buka setelah tutup 3 hari

Ilustrasi Warung Makan Kepala Mangut Bu Fat di Jalan Ariloka, Krobokan, Semarang. IDN Times/Anggun Puspitoningrum

Hingga saat ini warung tersebut masih tutup sejak tiga hari lalu. Tapi mulai Sabtu (12/9/2020) akan kembali buka. 

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dokter Abdul Hakam mengatakan, pihaknya sudah melakukan tracking dan testing ketika mendapat notifikasi bahwa di daerah Krobokan muncul kasus positif COVID-19. 

‘’Awalnya kami melakukan tes swab pada 25 orang, kemudian ketemu 5 orang positif dan terus berkembang jumlahnya. Namun, sekarang sudah ada yang kondisinya membaik dan sembuh. Adapun, terkait terpaparnya dari mana saja kami tidak bisa mengetahui karena yang bekerja di sana mobilitas kemana saja kan tidak tahu,’’ jelasnya saat dihubungi IDN Times melalui telepon, Jumat (11/9/2020). 

Baca Juga: Pemkot Semarang Lanjutkan Pembangunan Kota Lama saat Pandemik COVID-19

Berita Terkini Lainnya