Klaster Perusahaan Semarang, PDP yang Kerja di Pabrik Tulari 300 Orang
Karyawan yang terinfeksi virus corona 99 persen adalah OTG
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Kemunculan klaster perusahaan langsung berdampak pada lonjakan kasus positif COVID-19 di Kota Semarang. Hingga kini, diketahui ada ratusan orang karyawan dari tiga perusahaan di sektor garmen, BUMN dan migas terinfeksi virus corona. Bagaimana kronologis sebenarnya hingga muncul klaster di lingkungan padat karya tersebut?
Baca Juga: Muncul Klaster Virus Corona Perusahaan Migas dan BUMN di Semarang
1. Berawal dari karyawan yang PDP COVID-19 dirawat di rumah sakit
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam mengatakan, munculnya klaster perusahaan berawal dari tiga karyawan di perusahaan A, B, dan C yang menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) di salah satu rumah sakit di Semarang. Saat diperiksa, ketiganya ternyata mereka bekerja di pabrik.
‘’Dari hasil pemeriksaan, kami melakukan penelusuran di perusahaan-perusahaan itu sampai akhirnya menemukan klaster baru,’’ ungkapnya melalui rekaman resmi yang didapat IDN Times, Kamis (9/7/2020).
Dari hasil penelusuran yang dilakukan petugas Dinkes Semarang, awal penularan terjadi dari rumah atau kos-kosan tempat PDP tersebut bekerja di pabrik hingga menularkan ke pekerja lainnya.
‘’Dari hasil penelusuran di 3 lingkungan perusahaan, rumah ataupun kos-kosan, sampai sekarang ada sekitar 300 orang yang terkonfirmasi positif dari klaster tersebut. Mereka adalah pekerja di perusahaan maupun kontak erat di lingkungan tempat tinggalnya,’’ tuturnya.
Baca Juga: Penyebab Klaster Perusahaan di Semarang Menurut Apindo