TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lansia di Semarang, Gagal Disuntik hingga Nyasar ke Lokasi Vaksinasi

Para lansia ingin sehat dan tak tertular COVID-19

Vaksinasi lansia di Sentra Vaksinasi BUMN di PRPP Jateng Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum).

Semarang, IDN Times - Proses vaksinasi COVID-19 di Kota Semarang masih berjalan hingga sekarang. Salah satu lokasi yang menyelenggarakan yaitu Sentra Vaksinasi Bersama BUMN di PRPP Jawa Tengah Semarang. 

Per hari kurang lebih 5.000 vaksin disuntikkan kepada masyarakat dari kalangan pelayan publik dan lansia di sana. Banyak cerita yang terjadi di sana, terutama dari kalangan lansia yang menjalani proses vaksinasi COVID-19. 

1. Peserta lansia gagal divaksin karena kaki bengkak

Sentra Vaksinasi Bersama BUMN di PRPP Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum).

Seperti pengalaman dari Heri Suwarso (62 tahun), warga Pandansari Permai RT 08 RW 02 Kelurahan Sawah Besar Kecamatan Gayamsari Semarang itu datang bersama Ketua RT dan sejumlah warga lansia di kampung itu ke PRPP Semarang, Kamis (15/4/2021). Begitu tiba lelaki yang mengenakan peci dan berbaju batik itu memilih menggunakan kursi roda yang tersedia di sana.

Dia harus melewati beberapa tahap hingga akhirnya sampai ke meja vaksinasi, yakni security check, mengambil nomor antrean, melakukan registrasi, kemudian pemeriksaan di meja assesment. Namun, pada meja assesment ini rencana Heri untuk mengikuti vaksinasi harus berhenti. Pada hasil pemeriksaan yang dilakukan dokter disana, Heri tidak bisa disuntik karena mengalami pembengkakan kaki.

Saat ditemui IDN Times di ruang observasi, lelaki yang sehari-hari bekerja sebagai seniman itu bercerita kenapa ia gagal divaksin. ‘’Tadi waktu pemeriksaan saya ditanya apa punya penyakit bawaan, sedang sakit atau tidak. Saya jawab kalau saya dulu pernah ada flek paru-paru karena merokok, lalu saya juga bilang kalau sekarang ini kaki sedang bengkak. Kemudian, setelah dicek saya belum boleh divaksin,’’ tuturnya.

Baca Juga: 194 Ribu Lansia di Semarang Jadi Sasaran Percepatan Vaksinasi COVID-19

2. Peserta yang gagal divaksin akan dijadwalkan ulang

Vaksinasi lansia di Sentra Vaksinasi BUMN di PRPP Jateng Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum).

Pembengkakan kaki yang dialami Heri itu menggagalkannya untuk menerima vaksin COVID-19. Diapun tidak tahu apa yang menyebabkan kakinya bengkak. ‘’Sudah dua hari ini tahu-tahu kaki saya bengkak, tapi belum saya periksakan ke dokter. Ya, saya pikir tidak apa-apa terus datang kesini untuk vaksin, ternyata tidak lolos,’’ ungkapnya.

Heri pun kecewa tidak jadi divaksin, namun dia sedikit lega sebab ada penjadwalan ulang pada 13 Mei mendatang. ‘’Ya, kecewa sampai sini ternyata nggak bisa vaksin. Padahal, pengen sehat dan terhindar dari virus corona,’’ imbuhnya.

Selain Heri, ada Linda Dwi (70 tahun) dan Suwandi (70 tahun) pasangan suami istri yang datang di Sentra Vaksinasi BUMN untuk menerima vaksin COVID-19. Mereka berasal dari Ambarawa Kabupaten Semarang.

3. Warga luar kota nyasar menuju Sentra Vaksinasi Bersama BUMN

Vaksinasi lansia di Sentra Vaksinasi BUMN di PRPP Jateng Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum).

Linda mengajak suaminya untuk mengikuti vaksinasi di PRPP Semarang atas saran temannya. ‘’Sebenarnya saya sudah mendaftar di Puskesmas Ambarawa, tapi nggak dipanggil-panggil dan nggak ada undangan juga. Akhirnya, saya mendaftar vaksinasi disini secara online dan dapat undangan hari ini,’’ ungkapnya.

Sambil duduk di atas kursi roda, Linda bercerita kalau berangkat dari Ambarawa pukul 09.00 dan sampai di PRPP Semarang pukul 11.00. Perjalanan menuju Sentra Vaksinasi BUMN itu tidak mulus, dia dan suaminya sempat menyasar hingga Jalan Pandanaran.

‘’Iya, tadi itu nyasar sampai Jalan Pandanaran. Saya sudah memasukkan alamat tempat ini di Google Maps, tapi malah nyasar sampai sana. Pernah sih ke PRPP, tapi lupa jalannya karena sudah lama nggak ke Semarang,’’ katanya.

4. Lansia antusias ikuti vaksinasi untuk mencegah COVID-19

Vaksinasi lansia di Sentra Vaksinasi BUMN di PRPP Jateng Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum).

Lia dan Suwandi sangat antusias mengikuti vaksinasi, karena ingin melindungi diri dari penularan virus corona. Sebab, sudah ada teman yang kena COVID-19 hingga meninggal, karena ada kesempatan bagi lansia ya saya ingin memanfaatkan.

‘’Walau tidak ada jaminan sudah divaksin bakal aman dari virus corona paling tidak ini buat mencegah. Seandainya kena COVID-19 pun tidak sampai parah, karena sudah divaksin,’’ ujarnya.

Seperti peserta lainnya, Linda dan Suwandi juga menjalani tahapan pemeriksaan mulai dari pengecekan suhu tubuh dan tensi, mereka juga mendapat pertanyaan terkait riwayat penyakit. ‘’Saya punya penyakit gula dan suami pernah kena stroke. Syukurlah, aman dan bisa divaksin,’’ tuturnya.

Baca Juga: 107 Masjid Jami dan 16 Masjid Besar di Semarang Siap Dipakai Vaksinasi COVID-19

Berita Terkini Lainnya