TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Muncul Klaster Ponpes dan Asrama di Semarang Barat 19 Positif COVID-19

Mayoritas di Manyaran, Kembangarum dan Gisikdrono

Ilustrasi pondok pesantren. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Semarang, IDN Times - Kecamatan Semarang Barat masih menjadi zona merah dengan kasus positif COVID-19 tertinggi di Kota Semarang. Kondisi itu dipicu oleh munculnya sejumlah klaster baru penyebaran virus corona di wilayah tersebut. 

Baca Juga: Selama 24 Jam Tambah 27 Kasus Baru Positif Virus Corona di Semarang

1. Semarang Barat memiliki pasien positif tertinggi yang mencapai 73 kasus

Ilustrasi pasien tes swab (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Melansir data peta sebaran positif COVID-19 di Kota Semarang melalui akun Instagram Dinas Kesehatan @dkksemarang, per Minggu (4/10/2020), jumlah kasus yang terkonfirmasi positif di Kecamatan Semarang Barat mencapai 73 kasus. Jika dirunut per kelurahan, ada tiga kelurahan dengan kasus tertinggi yakni, Manyaran (30 kasus), Gisikdrono (18 kasus), dan Kembangarum (12 kasus). 

Ternyata ada dua klaster baru di Kecamatan Semarang Barat antara lain, klaster pondok pesantren dan klaster asrama. Hal itu diungkapkan oleh Camat Semarang Barat, Heroe Soekendar saat dihubungi IDN Times, Senin (5/10/2020). 

2. Muncul klaster pondok pesantren di Kelurahan Manyaran

Petugas Biddokkes Polda DIY mengambil sampel darah sejumlah santri saat tes diagnostik cepat (rapid test) COVID-19 di Pondok Pesantren Ora Aji, Kalasan, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (4/7/2020). (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/hp)

"Minggu lalu kasus di Semarang Barat kembali melonjak karena munculnya kasus positif COVID-19 di sejumlah tempat. Salah satunya yang tertinggi di pondok pesantren (ponpes) yang ada di Kelurahan Manyaran," ungkapnya. 

Heroe menjelaskan, ada 19 orang yang terkonfirmasi positif virus corona di ponpes itu. Adapun, kronologinya salah satu pengurus bertemu dengan orang luar kemudian pulang-pulang membawa virus dan menularkan ke warga ponpes tersebut. 

"Sebenarnya ponpes itu sudah tutup lama, karena sebagian besar santri dipulangkan ke tempat asal. Hanya saja masih ada sejumlah pengurus dan santri yang ada di sana," tuturnya. 

3. Kronologi penularan dari pengurus yang bertemu dengan orang luar hingga terkonfirmasi 19 warga ponpes positif COVID-19

Suasana di Pondok Pesantren Husnul Khotimah Kabupaten Kuningan. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Kasus penyebaran itu diketahui setelah ada keluhan dari salah satu pengurus yang tertular COVID-19 dan dinyatakan positif. Kemudian, Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kecamatan Semarang Barat melakukan tes swab ke 40 orang yang ada di ponpes dan akhirnya diketahui ada 19 orang yang terkonfirmasi positif. 

"Kini 19 orang yang positif COVID-19 itu sudah dikarantina dan ponpes sudah ditutup untuk di disinfektan dan sterilisasi," kata. 

4. Selain ponpes muncul klaster asrama di Kelurahan Gisikdrono dan Kembangarum

Ilustrasi Ruang Isolasi Mandiri COVID-19 di Gresik, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Selain klaster ponpes, kasus positif yang tinggi di Semarang Barat juga disumbang dari Kelurahan Gisikdrono dan Kembangarum. 

Heroe mengungkapkan, kasus positif itu berasal dari klaster asrama di Brimob di Gisikdrono dan Penerbad di Kembangarum. Selain itu, kasus positif lainnya di Semarang Barat disumbang oleh klaster keluarga. 

Baca Juga: Muncul Klaster Takziah di Semarang Barat, 15 Orang Positif COVID-19

Berita Terkini Lainnya