Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Semarang, IDN Times - Banjir di Kabupaten Cilacap terus meluas. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap per Kamis (19/11/2020), jumlah pengungsi dari bencana itu bertambah hingga mencapai 3.811 jiwa.
Baca Juga: Cerita 497 Santri Ponpes El Bayan Cilacap Berjuang Melawan COVID-19
1. Jumlah pengungsi meningkat dari 1.518 jiwa menjadi 3.811 jiwa
ANTARA FOTO/Abriawan Abhe Mereka berasal dari 1.323 keluarga yang terdampak banjir. Jumlah itu meningkat dibandingkan data per Rabu (18/11/2020), yang tercatat 638 keluarga atau 1.518 jiwa.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap, Heru Kurniawan mengatakan, peningkatan jumlah pengungsi itu disebabkan karena jumlah desa yang dilanda banjir di Kabupaten Cilacap hingga hari ini bertambah menjadi 46 desa.
2. Banjir meluas karena luapan sungai dan air sungai yang menggenangi desa lain
Desa tersebut tersebar di 15 kecamatan, yakni Kroya, Sidareja, Kawunganten, Kedungreja, Cipari, Nusawungu, Patimuan, Wanareja, Cimanggu, Kampung Laut, Majenang, Gandrungmangu, Bantarsari, Sampang, dan Karangpucung.
"Banjir di beberapa wilayah Cilacap berangsur surut, namun airnya justru menggenangi desa lain. Selain itu, luapan sungai juga turut menyebabkan banjir di sejumlah wilayah," katanya melansir dari Antara, Kamis (19/11/2020).
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Melihat bertambahnya jumlah pengungsi, BPBD Kabupaten Cilacap mendistribusikan bantuan termasuk mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan konsumsi bagi pengungsi.
3. Pengungsi diimbau terapkan protokol kesehatan COVID-19
Anggota TNI dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) DKI Jakarta menarik perahu karet yang dinaiki warga saat melintasi genangan banjir di kawasan Bungur Besar Raya, Jakarta. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat Selain itu, kata Heru, para pengungsi termasuk sukarelawan juga diimbau untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan agar tidak terjadi klaster baru dalam penularan COVID-19.
Disinggung mengenai seorang warga yang dilaporkan hilang akibat banjir, dia mengatakan korban atas nama Rohisca Ibrahim (15) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada hari Rabu (18/11/2020).
Baca Juga: Efek La Nina, 5 Daerah di Jateng ini Terancam Banjir dan Longsor