Perceraian Orang Tua Bukan Akhir Segala untuk Masa Depan Anak
Cara menangani anak yang terdampak masalah perceraian ortu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Perpisahan dengan jalan perceraian tidak hanya menyisakan kesedihan bagi pasangan yang menjalani. Bagi anak yang orang tuanya menempuh pilihan hidup untuk bercerai, langkah tersebut juga bisa menimbulkan luka dan trauma pada mental mereka.
Dampak perceraian yang terjadi pada anak mungkin bisa berbeda-beda. Semua tergantung pada kasus penyebab perceraian dari orang tua atau usia anak pada saat orang tua mereka memilih berpisah.
Baca Juga: Kasus Kekerasan Seksual Anak di Semarang Masih Tertutup Kelambu Rapat
1. Orang tua yang memutuskan bercerai harus bisa menekan ego
Psikolog, Irnida Terana M.Psi mengatakan, penyebab perceraian biasanya didasari konflik dengan pasangan seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) baik secara fisik atau psikis.
‘’Kondisi ini jika anak menyaksikan secara langsung saat orang tuanya bertengkar bisa membuat mereka nggak nyaman dan berefek buruk pada psikisnya. Kemudian, jika ayah dan ibunya akhirnya bercerai lalu anak jadi rebutan itu semakin membuat anak semakin terluka. Disini anak bisa jadi korban. Padahal seusia mereka seharusnya masih membutuhkan kasih sayang dari kedua orang tua,’’ katanya kepada IDN Times, Jumat (19/11/2021).
Idealnya sebagai orang tua yang memiliki anak dan memutuskan untuk bercerai harus bisa menekan ego masing-masing jangan sampai konflik yang terjadi berdampak negatif pada anak.
"Jangan sampai anak jadi korban ayah dan ibu yang saling menjelekkan. Sebagai orang dewasa konflik biarlah hanya menjadi urusan dengan pasangan, sedangkan anak tetap jadi tanggung jawab bersama. Semua ini agar anak tidak kehilangan figur ayah atau ibunya," tuturnya.
Baca Juga: Asrama di Polimarin Semarang Sempat Ditiadakan, Putus Rantai Kekerasan