TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ramadan, Pengemis dan Gelandangan Mulai Menjamur di Semarang

Satpol PP Kota Semarang amankan 32 PGOT

Satpol PP Kota Semarang menertibkan Pengemis, gelandangan dan orang terlantar (PGOT) mulai menjamur saat Ramadan dan jelang Lebaran di Kota Semarang. (Dok. Satpol PP Kota Semarang)

Semarang, IDN Times - Pengemis, gelandangan dan orang terlantar (PGOT) mulai menjamur saat Ramadan dan jelang Lebaran di Kota Semarang. Keberadaan mereka ditemui di sejumlah ruas jalan protokol di Ibu Kota Jawa Tengah. 

Baca Juga: Berburu Takjil Ramadan di Alun-Alun Kauman Semarang, Wajib Beli Coro Santan 

1. PGOT berada di ruas jalan protokol

Satpol PP Kota Semarang menertibkan pengemis, gelandangan dan orang terlantar (PGOT) mulai menjamur saat Ramadan dan jelang Lebaran di Kota Semarang. (Dok. Satpol PP Kota Semarang)

Demi menjaga suasana kota tetap nyaman dan kondusif di bulan suci, Satpol PP Kota Semarang berhasil mengamankan 32 PGOT. Mereka diamankan dari berbagai ruas di jalan protokol seperti Jalan Madukoro, Indraprasta, Imam Bonjol, Pemuda, Pattimura dan Arteri Soekarno Hatta.

Saat diamankan, para PGOT mencoba berontak. Namun, mereka akhirnya pasrah karena jumlah petugas Satpol PP lebih banyak. Para PGOT yang diamankan ini berbagai jenis seperti manusia karung, manusia gerobak dan lain-lain

2. Warga mengeluh tidak nyaman dengan banyak pengemis

Satpol PP Kota Semarang menertibkan pengemis, gelandangan dan orang terlantar (PGOT) mulai menjamur saat Ramadan dan jelang Lebaran di Kota Semarang. (Dok. Satpol PP Kota Semarang)

Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto mengatakan penertiban PGOT ini dalam rangka menegakkan peraturan daerah Kota Semarang nomor 5 tahun 2014.

"Ini kan masih bulan Ramadan, jadi kami ingin ciptakan suasana yang bersih dan nyaman. Karena dari dulu kalau Ramadan banyak PGOT menjamur," ungkapnya saat dikonfirmasi, Rabu (14/4/2022).

Upaya penertiban PGOT ini dilakukan Satpol PP atas pengaduan warga Kota Semarang. Mereka mengeluh merasa tidak nyaman dengan banyaknya pengemis yang meminta-minta di sejumlah lokasi.

"Warga merasa tidak nyaman dengan keberadaan PGOT. Makanya kami tertibkan," jelasnya

Baca Juga: Ramadan, Tempat Hiburan dan Pijat di Semarang Buka Sampai 24.00 WIB

Berita Terkini Lainnya