TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rumah Sakit Penuh, Semarang Tambah 4 Tempat Isolasi Pasien COVID-19 

BOR di rumah sakit capai 100 persen

Ilustrasi. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Semarang, IDN Times - Tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit untuk pasien COVID-19 di Kota Semarang  mencapai 100 persen. Pemerintah Kota Semarang segera menambah empat tempat isolasi baru bagi pasien positif virus corona.

Baca Juga: Piknik Tipis-tipis dan Nongkrong Pemicu COVID-19 Meluas di Semarang

1. Dari 1.771 tempat tidur di tempat isolasi terisi 82 persen

Ilustrasi Ruang Isolasi Mandiri COVID-19. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengungkapkan, meskipun bed occupancy ratio (BOR) di rumah sakit sudah mencapai 100 persen, tapi BOR tempat isolasi di Kota Semarang di angka 82 persen dari total 1.771 tempat tidur.

"Kalau kabar kalau rumah sakit penuh itu iya, tetapi kalau ketersediaan tempat tidur di tempat-tempat karantina tidak. Sehingga, kami meminta masyarakat tidak perlu risau dengan kondisi tersebut," ungkapnya, Selasa (15/6/2021).

Lelaki yang akrab disapa Hendi itu mengakui, selama dua pekan terakhir kenaikan pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 memang tinggi. Namun, angka kesembuhan juga cukup tinggi.

"Kalau misalnya tempat karantina di rumah dinas wali kota penuh, besoknya pasti berkurang karena ada yang sembuh. Sehingga, keterisian tempat isolasi di sana memang fluktuatif," katanya.

2. Pasien rumah sakit yang sudah stabil tapi masih positif bisa pindah ke tempat isolasi

Para pasien COVID-19 di Rumdin Semarang diberi terapi. Dok. IDN Times/bt

Kendati demikian, Pemkot Semarang tetap berupaya menambah tempat karantina. Tujuannya, agar pasien dari rumah sakit yang sudah stabil tapi masih dalam kondisi positif COVID-19 bisa dirawat di tempat karantina.

Selain rumah dinas wali kota, kondisi tempat karantina di Asrama Haji Islamic Centre juga tidak berbeda jauh. Dari 120 tempat tidur, sudah terisi 90 pasien dalam dua hari. Kemudian, ada empat tempat karantina baru yang disiapkan untuk menampung masyarakat yang terinfeksi COVID-19.

‘’Kami buka kembali kantor Diklat Pemerintah Kota Semarang di Jalan Ketileng untuk tempat karantina dengan kapasitas 100 tempat tidur. Lalu, sudah ada negosiasi dengan tiga pihak untuk membuka tempat karantina baru,’’ jelasnya.

Baca Juga: 3 Sekolah Jadi Klaster Baru COVID-19 di Sragen, Gara-gara Selfie 

Berita Terkini Lainnya