TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sebaran Belum Merata, Pasokan BBM di Temanggung dan Wonosobo Minim

Masih ada kabupaten yang belum miliki Pertashop

Pertamina 139 unit Pertashop sudah beroperasi di seluruh wilayah Sumbagsel hingga Februari 2021. (Dok. Pertamina)

Semarang, IDN Times - Kebutuhan energi di Jawa Tengah terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. Kendati demikian, sebaran bahan bakar minyak (BBM) di daerah hingga sekarang masih belum merata.

Baca Juga: Mau Investasi Pertashop? Ini Syarat dan Peluang Bisnis di Jateng DIY

1. Masih banyak yang belum memiliki lembaga penyalur energi

Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto mengatakan, sebaran BBM yang tidak merata di Jateng ini karena masih banyak kawasan yang belum memiliki lembaga penyalur energi seperti SPBU atau Pertashop.

“Ada beberapa daerah yang jumlah SPBU tidak lebih banyak dari kecamatan, seperti Kabupaten Temanggung ada 20 kecamatan tapi hanya ada 17 SPBU. Selain itu, juga di Wonosobo dari 15 Kecamatan baru ada 10 SPBU,” ungkap acara Diskusi Energi secara daring dengan tema Strategi Pemerataan Energi Jawa Tengah Melalui Pertashop, Kamis (29/4/2021).

Lalu, lanjut dia, Purbalingga dari 18 kecamatan baru ada 13 SPBU dan Kabupaten Pekalongan dari 19 kecamatan hanya ada 17 SPBU.

2. Prioritas pendirian Pertashop yaitu memenuhi kebutuhan BBM hingga pelosok

Operator Pertashop menyapa pengendara sepeda motor yang hendak mengisi BBM. IDN Times/Debbie Sutrisno

Kemudian, sebaran BBM hingga pelosok daerah melalui kehadiran outlet mini SPBU, Pertashop juga belum merata. Masih banyak kabupaten yang belum memiliki dan minim kehadiran Pertashop seperti Kota Magelang, Kota Salatiga, Kota Surakarta, Kabupaten Rembang, Kota Semarang, Kota Tegal, Kota Pekalongan, Kabupaten Klaten, dan Kabupaten Sragen.

"Sebaran SPBU tersebut dapat menggambarkan peluang untuk pendirian Pertashop di Jawa Tengah yang masih dibutuhkan. Adapun, prioritasnya adalah keterjangkauan masyarakat memperoleh layanan SPBU dan memenuhi kebutuhan BBM," kata Sujarwanto.

Menurut dia, data tersebut penting agar pemangku kepentingan di tingkat kecamatan dan desa bisa memetakan berapa kebutuhan energi di wilayah tersebut. Namun, pihaknya juga mengingatkan kepada aparat desa dan kecamatan yang ada di daerah agar berhati-hati dalam menerima penawaran pembangunan outlet penyaluran BBM sejenis yang tidak mengantongi izin resmi.

3. Pertamina usung one village one outlet untuk pendirian Pertashop

Sales Area Manager Tegal Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah, Ayub Ritto. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

“Pemerintah Desa untuk selalu memastikan legalitas Badan Usaha Bahan Bakar Minyak ketika bekerjasama untuk penyaluran BBM ke desa, dimana wajib memiliki izin usaha niaga umum yang diterbitkan oleh Ditjen Migas,” jelasnya.

Untuk menyalurkan energi hingga pelosok negeri, Pertamina mengusung program one village one outlet (OVOO).

Sales Area Manager Tegal Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah, Ayub Ritto mengatakan, Pertashop adalah lembaga penyalur BBM dengan skala kecil. Adapun, produknya antara lain Pertamax, Dexlite dan Bright Gas. Selain produk Pertamina, pemilik bisa membuka usaha lain seperti mini market.

Baca Juga: SPBU Belum Rambah Pedesaan, 1.647 Pertashop Bakal Dibangun di Jateng

Berita Terkini Lainnya