TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Telan Rp17,7 Miliar, Jalan Sriwijaya Semarang Jadi Pusat Ekonomi Baru

Memecah kepadatan di Simpang Lima dan Kota Lama

Jajaran pimpinan Pemkot Semarang meresmikan Jalan Sriwijaya Baru (dok. Humas Pemkot Semarang)

Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota Semarang mulai tancap gas mempercepat pembangunan infrastruktur setelah pandemik COVID-19 melandai. Salah satunya menyelesaikan pembangunan Jalan Sriwijaya Baru untuk mendukung bangkitnya perekonomian di ibu kota Provinsi Jawa Tengah. 

Baca Juga: Duh! Mesin PLTSa TPA Jatibarang Semarang Mati Setahun, Ini Pemicunya

1. Pembangunan infrastruktur dilanjutkan pasca pandemik

Ilustrasi pembangunan (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Plt. Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, Pemerintah Kota Semarang mau tidak mau harus melakukan relokasi dan refocusing anggaran pembangunan untuk diarahkan pada upaya penanganan pandemik COVID-19 sehingga beberapa pembangunan terpaksa ditunda. Kini, setelah kondisi semakin terkendali, pembangunan dapat dilanjutkan termasuk pembangunan Jalan Sriwijaya Baru yang telah selesai dibangun dan diresmikan Rabu (2/11/2022).

“Ini adalah kegiatan-kegiatan yang memberikan manfaat untuk masyarakat. Kita bisa tunjukkan pada masyarakat bahwa Pemerintah Kota Semarang perhatian pada pembangunan-pembangunan yang tentunya harus mengikuti kondisi jaman sekarang,” ujarnya.

2. Pusat ekonomi baru di Semarang Selatan

Lahan bekas taman hiburan Wonderia Semarang (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Peningkatan infrastruktur Jalan Sriwijaya di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) menelan dana Rp5,7 miliar rupiah. Sedangkan, untuk pengaspalan dan pembangunan di Jalan Sriwijaya Baru menghabiskan anggaran Rp12 miliar.

Menurut perempuan yang akrab disapa Mbak Ita, proyek ini diharapkan mampu menciptakan pusat ekonomi baru khususnya di kawasan Semarang Selatan, agar tidak tersentralisasi di area tengah dan Kota Lama. Terlebih di ujung timur Jalan Sriwijaya ini akan diproyeksikan sebagai Simpang Lima Kedua, dengan titik sentral Wonderia dan TBRS.

Baca Juga: 40 Ribu Siswa Usia 17 Tahun di Semarang Belum Punya E-KTP

Berita Terkini Lainnya