TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sopir Bus AKDP di Purbalingga Protes Penambahan Halte BRT Trans Jateng

Protes penambahan halte dan serta jam operasional

IDN Times/Rudal Afgani

Laporan Rudal Afgani

Purbalingga, IDN Times - Puluhan sopir bus antar kota dalam provinsi (AKDP) di Purbalingga berunjuk rasa ke kantor Dinas Perhubungan Purbalingga. Mereka mogok untuk memprotes keputusan BRT Trans Jateng menambah halte, jalur serta jam opersional.

Koordinator sopir bus AKDP, Ganteng, mengatakan BTR Trans Jateng telah menambah tiga halte baru. Halte baru ini antara lain di simpang klenteng Sokaraja di Purwokerto, halte kantor Pos Sokaraja, dan halte Banjarsari.

Baca Juga: 14 Armada BRT Siap Layani Koridor Baru Trans Jateng Semarang-Kendal 

1. Penambahan halte kurangi jumlah penumpang bus AKDP

IDN Times/Dhana Kencana

Penambahan halte ini dinilai mengurangi jumlah penumpang yang semula menjadi pelanggan bus AKDP. "Kita-kita juga pingin makan, jangan maunya menang sendiri. Kerja sama lah, jangan menang sendiri," kata Ganteng.

Ganteng juga mengeluhkan BRT Trans Jateng yang dinilai melanggar kesepakatan awal. Ia mengatakan, sebelum BRT beroperasi ada kesepakatan dengan para sopir bus dan angkutan kota bahwa BRT tak masuk terminal Purbalingga sebelum berputar ke kota.

"Sekarang masuk terminal. Jadi penumpang yang semula naik bus atau angkot akhirnya naik Trans Jateng. Karena Trans lebih murah," kata dia.

2. Keluhkan jam operasional BRT Trans Jateng yang makin panjang

Humas Jateng/Vivi

Ganteng juga mengeluhkan jam operasional BRT Trans Jateng yang semakin panjang. Semua BRT Trans Jateng hanya beroperasi sampai pukul 17.00 WIB. Namun belakangan BRT beroperasi hingga pukul 18.00 WIB.

"Kalau sampai sore kami kan masih kebagian penumpang, Kalau sampai sore kan bisa buat nambah setoran," kata dia.

Kepala Dinas Perhubungan Purbalingga, Yani Sutrisno, mengatakan, BRT Trans Jateng di luar otoritasnya. Ia mengatakan akan menampung aspirasi para sopir bus AKDP dan segera mengomunikasikan dengan BRT Trans Jateng di Provinsi Jawa Tengah.

"Kami memfasilitasi, aspirasi mereka kami tampung dan segera kami komunikasikan dengan provinsi, karena ini kewenangannya di provinsi," kata dia.

3.Balai Transportasi Jawa Tengah Minta operator di Purbalingga dengar keluhan sopir bus AKDP

Humas Jateng/Vivi

Kepala Balai Transportasi Jawa Tengah, Joko Setiawan, mengatakan, protes para sopir AKDP telah dikoordinasikan dengan operator eksisting di Purbalingga. Ia juga membantah ada halte yang dibongkar menyusul tuntutan dari para sopir.

"Arahan saya, kalau mereka perlu didengar ya didengarkan apa yang dikeluhkan. Kalau mau berperan di pelayanan ya pelayanan apa. Bagi kami yang penting outputnya jelas peran mereka jelas ya tidak apa-apa," kata dia, Kamis (14/11).

"Bagi kami dari sisi pemerintah yang penting internal mereka bisa memahami kami sudah cukup senang. Kami memaksimalkan mereka karena agar tidak terlalu banyak friksi karena ini bagian dari mereka sendiri yang melayani," ujar dia menambahkan.

Baca Juga: Tambah Koridor, 275 Calon Karyawan BRT Trans Semarang Ikuti Psikotes

Berita Terkini Lainnya