Alasan New Normal Sulit Dilakukan di Lingkungan Pesantren Indonesia
Terkendala infrastruktur pesantren yang tak merata
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Gerakan Pemuda (GP) Ansor meminta pemerintah untuk tak gegabah menerapkan kebijakan pola hidup normal baru atau new normal di tengah pandemik virus corona (COVID-19). Untuk diketahui, penerapan new normal sedianya akan digalakkan pemerintah mulai 1 Juni 2020 mendatang.
Baca Juga: Ada 7 Daerah di Jawa Tengah dengan Kasus Tertinggi Virus Corona, Awas!
1. Pemerintah juga harus memikirkan sektor lain
Jika memang new normal diterapkan, pemerintah diminta tak hanya menekankan satu sektor saja, sebagai upaya ketahanan ekonomi, tetapi juga memikirkan dampaknya di bidang pendidikan, khususnya pada pondok pesantren.
Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas menyatakan, lembaga pesantren di Indonesia yang jumlahnya mencapai ribuan juga akan terdampak pembelakuan new normal.
Baca Juga: Alasan Ganjar Pranowo Belum akan Terapkan New Normal di Jawa Tengah