TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Liputan di Kudus, 8 Wartawan Terpapar COVID-19, Tidak Ada APD

Selama 24 jam terakhir 223 orang Kudus positif virus corona

Warga melintas di depan objek wisata religi Masjid Menara Kudus, Desa Kauman, Kudus, Jawa Tengah (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

Kudus, IDN Times - Sebanyak 8 wartawan terinfeksi COVID-19 di Kudus, Jawa Tengah. Adapun kondisi kasus aktif virus corona di daerah tersebut masih tinggi, per Selasa (8/6/2021).

Baca Juga: NU Tetapkan Kudus Darurat COVID-19: Banyak-banyak Selawat dan Istigfar

1. Wartawan yang positif virus corona menjalani isolasi mandiri

Ilustrasi Jurnalis. IDN TImes/Arief Rahmat

Berdasarkan informasi yang didapat IDN Times, kedelapan wartawan tersebut bertugas meliput di Kudus, Jawa Tengah. Enam dari mereka merupakan wartawan asli daerah tersebut dan 2 orang lainnya dari luar kota yang ditugaskan meliput di Kudus. 

Adapun enam wartawan yang asli Kudus kedapatan positif virus corona setelah menjalani tes polymerase chain reaction (PCR) pada Senin (7/6/2021) dan Selasa (9/6/2021) yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus.

Mereka kini menjalani isolasi mandiri.

"Semua wartawan sekitar 18 orang yang dites. Karena sedikit-sedikit kasus COVID-19 di Kudus meluas. Awalnya tidak ada, merembet ada keluarga dari wartawan yang kena, sedikit-sedikit ada yang dites, akhirnya teman-teman dekat wartawan juga kena," kata satu dari enam wartawan yang positif COVID-19, Henri Agusta saat dihubungi IDN Times melalui sambungan telepon.

2. Pressroom di Pemkab Kudus disterilisasi

Ilustrasi penyemprotan disinfektan (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)

Setelah ada enam wartawan yang positif COVID-19, ruangan wartawan (pressroom) di kantor Pemkab Kudus disterilkan dengan disemprot disinfektan pada Selasa (8/6/2021).

Henri dalam beberapa hari terakhir juga sudah mengurangi aktivitas peliputan di Kudus lantaran tingginya kasus virus corona. Ia menyadari, tidak adanya perlengkapan untuk peliputan COVID-19, seperti alat pelindung diri (APD) bisa membahayakan dirinya.

"Iya, ini saya lebih banyak di indekos, sudah jarang ke pressroom. Liputan juga sudah dikurangi aktivitasnya. Risikonya lumayan," imbuhnya.

3. Isolasi mandiri warga Kudus tidak maksimal

Ilustrasi Ruang Isolasi Mandiri COVID-19, ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Disinggung suasana COVID-19 terkini, ia melihat sejumlah rumah sakit di Kudus telah penuh. Bahkan, beberapa warga yang datang, terpaksa mengantre di luar rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan.

Henri melihat banyak warga yang harus dievakuasi ke Asrama Haji Donohudan Boyolali untuk menjalani isolasi terpusat. Pasalnya, tidak sedikit dari mereka yang menjalani isolasi mandiri di rumah, justru masih nekat keluar rumah, berbelanja, dan beraktivitas seperti biasa padahal terpapar virus corona.

Henri yang kini menjalani isolasi mandiri, kini selalu mengingatkan kepada teman sejawat, juga warga lain untuk mematuhi protokol kesehatan COVID-19 5M, untuk menekan penyebaran virus corona yang masih masif terjadi di Kudus.

Baca Juga: 5 Fakta Amukan COVID-19 di Kudus, Penanganan Buruk, Kasus Naik 30 Kali

https://www.youtube.com/embed/z9cBS4HZGZY
Berita Terkini Lainnya