Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Cilacap, IDN Times - Sejumlah warga Cilacap, Jawa Tengah mengungsi pasca viralnya pemberitaan akan adanya gempa dan tsunami besar bermagnitudo di atas 8,7 di kawasan pesisir selatan Jawa.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah telah mengonfirmasi kebenaran hal tersebut.
Baca Juga: Potensi Gempa dan Tsunami di Selatan Jawa, BPBD Jateng: Jangan Panik
1. Gencar edukasi kepada masyarakat
Isu terkait akan terjadinya gempa dan tsunami besar hingga saat ini masih beredar di kalangan masyarakat bawah. BPBD Cilacap masih terus fokus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, agar semakin cerdas dalam membaca informasi.
Selain itu juga diberikan pemahaman dalam menerima informasi dari sumber yang kredibel.
2. Gandeng kader penyuluh
ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah Meskipun situasi sudah sangat kondusif, BPBD Cilacap masih terus melakukan sosialisasi kepada tokoh masyarakat (tomas), tokoh agama (tomag), dan ketua kelompok untuk menjadi kader penyuluh atas pemelintiran informasi gempa tsunami di Cilacap.
"Kami yakin bahwa dalam waktu dekat, masyarakat akan semakin cerdas dan tidak gampang panik atau terprovokasi dengan adanya informasi permodelan bencana Gempa Tsunami oleh para ahli," kata Kepala BPBD Cilacap, Tri Komara kepada IDN Times, Senin (22/7).
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
3. Warga yang mengungsi telah kembali
ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho Terkait dengan adanya sejumlah masyarakat yang mengungsi pasca kabar tersebut, Tri Komara tidak menampiknya. Secara resmi, BPBD Cilacap belum menerima data akurat terkait pengungsi dari desa/kelurahan atau perangkat desa/lurah/camat setempat.
Berdasarkan informasi yang didapat IDN Times, terdapat enam Kepala Keluarga (KK) yang mengungsi. Mereka berasal adalah warga RT 02 RW XI. Keenam KK tersebut telah kembali karena sudah diberikan penjelasan serta pemahaman dari tokoh masyarakat sekitar.
"Selain itu juga terdapat masyarakat di wilayah Rawajarit Kemiren dan Winong. Kemiren ada yang mengungsi tapi sudah kembali. Belum ada info resmi juga," imbuh Tri Komara.
Baca Juga: Potensi Gempa dan Tsunami di Selatan Jawa, Pakar: DIY Harus Bersiap