Tingkat Kesadaran Masyarakat Jateng Rendah, Sulit Terapkan New Normal
Grafik kurva kasus COVID-19 di Jateng masih tinggi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dirasa belum siap menerapkan new normal atau normal baru dalam waktu dekat. Sebab kasus virus corona (COVID-19) masih tinggi.
Melansir data dari laman corona.jatengprov.go.id pada Selasa (2/6) pukul 14.10 WIB, jumlah pasien positif virus corona telah mencapai 1.514 orang. Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) 5.687 orang dan ada 35.630 orang dalam pemantauan (ODP).
Baca Juga: Di Jateng Hanya Kota Tegal yang Direstui Penerapan New Normal
1. Aturan protokol kesehatan lebih digiatkan sebelum penerapan new normal
Belum siapnya Jawa Tengah menerapkan normal baru dalam waktu dekat disorot Anggota DPD RI, Denty Eka Widi Pratiwi. Senator asal Temanggung itu menilai posisi kurva penularan di Jawa Tengah belum turun secara signifikan.
Ia meminta keseriusan Pemprov Jateng dengan lebih menggiatkan lagi aturan protokol kesehatan secara ketat kepada masyarakat di semua sektor.
"Mengkhawatirkan keadaan jika new normal diberlakukan dalam waktu dekat. Tapi masyarakat belum benar-benar siap untuk memenuhi aturan protokol kesehatan secara ketat," jelasnya dalam keterangan resmi kepada IDN Times, Selasa (2/6)
Denty berharap Pemprov Jateng bisa mempersiapkan dengan matang aturan untuk normal baru. Pasalnya, penerapan tesebut cukup riskan juga bagi masyarakat jika tak dibarengi kesiapsiagaan layanan kesehatan. Termasuk layanan ketersediaan untuk tes, baik rapid maupun swab.
Baca Juga: Awas! 28 Daerah di Jawa Tengah Jadi Lokasi Penularan Lokal COVID-19!