Bawaslu Jateng Waspadai Kecurangan Manipulasi Data di Pilkada 2020
Petahana banyak yang kembali mencalonkan diri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Tengah bakal memperketat pengawasan pada Pilkada 2020 untuk mengantisipasi sejumlah kecurangan yang muncul di 21 daerah.
Salah satu kerawanan yang diwaspadai oleh Bawaslu berkaitan dengan manipulasi data pemilih menjelang hari H coblosan.
"Seperti yang kita lakukan saat Pilpres 2019, tingkat kecurangan terkait data pemilih bisa kita minimalisir dengan berbagai tahapan pengawasan. Nah, untuk tahun depan kita akan perketat lagi karena pasti akan muncul kecurangan dengan memanipulasi data pemilih yang lebih masif," terang Ketua Bawaslu Jateng, Fajar S.A.K Arif, kepada IDN Times, Rabu (2/10).
Baca Juga: Pilkada 2020, Bawaslu Ajak Warga Agresif Perangi Politik Uang
1. Manipulasi data pemilih sering muncul tiap Pemilu
Menurutnya manipulasi data pemilih merupakan kecurangan yang paling sering muncul tiap Pemilu. Karena hal itu dipengaruhi persaingan antar calon yang terlampau tinggi.
"Dan itu kejadian paling klasik yang sering kita temui di lapangan. Maka kita upayakan sebisa mungkin coklit yang dilakukan harus benar-benar valid. Nanti akan perkuat data pemilihnya, " ujar Fajar.
Baca Juga: Ketua DPC PDIP Solo Tutup Pintu Pendaftaran Gibran Maju di Pilkada
Baca Juga: Bawaslu Akui Ada Pemda yang Hambat Pengawasan Pilkada 2020