Bengawan Solo Tercemar Bakteri E Coli, DLHK Duga dari Limbah Ternak
Berbahaya bagi warga sekitar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jawa Tengah mendapati hasil kajian terbaru terkait pencemaran air Sungai Bengawan Solo.
Untuk saat ini, aliran sungai yang berubah menghitam dipicu oleh endapan limbah fosfat yang membawa bakteri Escherichia coli alias E. coli dari sebuah industri kimia dan peternakan.
Baca Juga: Tercemar Limbah Batik, Air Bengawan Solo di Blora Berwarna Seperti Teh
1. Ada kandungan fosfat dan E. coli di atas ambang batas di Bengawan Solo
Kepala DLHK Jateng, Teguh Dwi Paryono mengungkapkan, pencemaran dari fosfat dan E-Coli di aliran Bengawan Solo saat ini terlampau tinggi. Bahkan, menurutnya kondisinya kini sudah di atas ambang batas.
"Hasil analisanya sementara yaitu chemical oxygen demand dan dissolved oxygen menunjukkan ada fosfat dan E. coli tinggi melebihi ambang batas, maka disinyalir ada buangan limbah dari industri. Karena itu dari industri serta tingginya E. coli berarti ada buangan limbah peternakan di Bengawan Solo," ungkapnya, Senin (17/9).
Baca Juga: Pencemaran di Bengawan Solo, Ganjar Duga Terdapat Pipa Siluman