TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bioskop di Semarang Boleh Buka, GPBSI: Lihat Sikon Jabodetabek

Pengusaha bioskop tak mau melangkah terburu-buru

Bioskop. IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Semarang, IDN Times - Keputusan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi yang mengizinkan bioskop kembali beroperasi, mendapat respon dari para pengusaha bioskop. Mereka yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI), menyatakan tak mau terburu-buru membuka bioskop di Semarang lantaran masih melihat perkembangan pangsa pasar terlebih dahulu.

"Kita harus melakukan banyak persiapannya terlebih dulu. Termasuk segala macam protokol kesehatannya di dalam ruangan. Terus juga berkaitan dengan distribusi film. Berkaitan menyiapkan filmnya, kalau pengunjungnya dibawah 50 persen, para importir film itu gak mau," kata Ketua GPSBI, Djonny Syafruddin ketika dihubungi IDN Times, Kamis (2/9/2021). 

Baca Juga: PPKM Semarang Turun Level 2: Operasional Mal Dilonggarkan Bioskop Buka

1. Alur distribusi bioskop dari film nasional dan film Amerika

Ilustrasi. Bioskop di Jakarta mulai dibuka pada Rabu (21/10/2929) (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Ia bilang alur distribusi film bioskop sejak lama berada pada dua jalur. Antara lain distribusi dari produk film nasional serta yang kedua pada distribusi produk film asal Amerika Serikat.

"Di film Amerika aja masih ada dua distribusi. Bisa milih dari distribusi film independen atau nonindependen," akunya. 

2. Bioskop dibuka kalau pengunjung mencukupi

Ilustrasi Bioskop (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Lebih jauh, ia mengungkapkan untuk membuka kembali membuka bioskop di Semarang, pihaknya masih menghitung untung ruginya. 

Ia menyatakan, pembukaan bioskop pada masa pandemik memang tak bisa dilakukan sembarangan. Para pengusaha bioskop perlu ketelitian saat merespon adanya penurunan level PPKM di setiap daerah. 

"Kita tunggu dululah, kalau aturan kapasitas pengunjungnya sudah dirasa mencukupi, maka bioskop di Semarang akan kita buka," tuturnya. 

3. Pembukaan bioskop mengacu kebijakan di Jabodetabek

(Ilustrasi bioskop dengan mobil di Lithuania) www.themayor.eu

Tak cuma itu saja, menurut Djonny pembukaan bioskop juga harus mengacu pada kebijakan para kepala daerah di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi). Sebab, daerah tersebut selama ini menjadi barometer industri perfilman nasional dan magnet terpenting untuk tolak ukur keberhasilan industri bioskop. 

"Makanya, Jabodetabek aja juga belum dibuka. Jadinya kita belum bisa melakukan yang di Semarang. Jabodetabek selama ini memang jadi barometer buat pelaku usaha bioskop. Untuk itulah, kita saat ini masih mendata ke seluruh Indonesia, mana bioskop yang masuk level 4, level 3, level 2 atau yang level 1," terangnya. 

Baca Juga: 500 Sopir Truk di Semarang Divaksinasi Sinovac, Kejar Herd Immunity

Berita Terkini Lainnya