TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cara RS Telogorejo Ajak IDI Kotawaringin Barat Perkuat Layanan Bedah Jantung

RS Telogorejo terbuka jajaki kerja sama

Ilustrasi sakit jantung (samaritannj.org)

Semarang, IDN Times - Pihak SMC RS Telogorejo Semarang memperluas cakupan layanan jantung dan bedah syaraf dengan melibatkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kotawaringin Barat, Kalteng. Pihak RS Telogorejo menyatakan, akan memberi peluang bagi para dokter Kotawaringin Barat agar mendapat pengetahuan yang luas mengenai dua bidang layanan tersebut. Salah satunya menggelar seminar mengenai penanganan penyakit jantung dan bedah saraf. 

"Kami membuka lebar pintu akses bagi rekan-rekan dokter di wilayah Kobar untuk kolaborasi dalam layanan di bidang jantung dan bedah syaraf," ujar Manajer Markom dan Humas RS Telogorejo, Andreas Yunian Media Putro dalam keterangannya kepada IDN Times, Minggu (28/8/2022). 

Baca Juga: Masih Pandemik, Ini 3 Cara Mudah Berobat ke RS Telogorejo Semarang

1. RS Telogorejo perluas kerjasama dengan rumah sakit luar Jawa

Perwakilan RS Telogorejo Semarang memaparkan keunggulan layanan bedah syaraf dan jantung kepada IDI Kotawaringin Barat. (IDN Times/bt)

Ia menjelaskan sebagai rumah sakit rujukan di Semarang, rumah sakitnya mempunyai layanan jantung, bedah saraf dan bayi tabung sebagai program unggulan. 

Untuk meningkatkan mutu layanan, ia juga menyediakan jasa layanan kesehatan dari dokter dan tenaga medis yang berkompeten didukung dengan alat berteknologi tinggi. 

"Dan untuk memudahkannya, RS Telogorejo berusaha memperluas jaringan untuk membangun kerja sama dengan rumah sakit luar Jawa," terang dia.

2. RS Telogorejo punya layanan jantung, bedah saraf, dan epilepsi

pemkotsemarang2016.wordpress.com

Andrean menambahkan, penyakit Acute Coronary Syndrome (ACS) bisa menyebabkan angka perawatan rumah sakit dan angka kematian yang tinggi di masyarakat.

Sedangkan untuk bidang saraf, berkaitan dengan epilepsi (ayan). Yaitu gangguan sistem persarafan sentral sehingga aktivitas otak menjadi tidak normal. Gangguan ini dapat menimbulkan kejang hingga hilangnya kesadaran. 

"Kita berpengalaman menangani penyakit jantung. Mulai diagnostik, jantung bocor, kateterisasi jantung sampai bedah jantung. Ada juga tindakan operasi bedah epilepsi hingga bedah minimal invasif untuk parkinson," paparnya. 

Selain menambah pengetahuan, para dokter IDI Kotawaringin Barat juga diajak mengikuti seminar dan memperoleh Satuan Kredit Profesi (SKP) tanpa dipungut biaya alias gratis. 

3. Kotawaringin Barat belum punya dokter jantung

ilustrasi berkonsultasi dengan dokter (freepik.com/pressfoto)

Ketua IDI Kobar, dr Fachruddin menyatakan penyakit jantung merupakan penyakit tidak menular yang cukup tinggi mengakibatkan kematian di wilayahnya. 

Belum adanya dokter spesialis jantung maupun peralatan yang memadai membuat penanganan pasien ini harus dirujuk ke rumah sakit luar daerah. 

Baca Juga: Melihat Ritual Menyambut Datangnya Arwah Gentayangan di Semarang

Berita Terkini Lainnya