TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cegah Corona, Pekerja Pabrik di Semarang Disarankan Kumur Air Garam

Disnaker Semarang bilang bisa untuk antiseptik

emergencydentistsusa.com

Semarang, IDN Times - Demi menekan penularan COVID-19, para pekerja di Kota Semarang disarankan untuk berkumur menggunakan air garam hangat. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Semarang, Sutrisno meyakini apabila kandungan air garam bisa bermanfaat sebagai antiseptik untuk mencegah virus Corona. 

Baca Juga: IDI Semarang Nilai Rapid Test Masih Efektif Lacak Warga Kena Corona

1. Disnaker Semarang minta protokol kesehatan COVID-19 di lingkungan pabrik diperketat

Buruh pabrik di Cikupa Tangerang. ANTARA FOTO/Fauzan

Dengan berkumur memakai air garam yang hangat, Sutrisno menjelaskan nantinya bisa mencegah masuknya kuman di tenggorokan.

"Kita sudah sarankan kepada para pekerja supaya rutin kumur-kumur pakai air garam yang hangat. Itu sebagai antiseptik di tenggorokan, minimal bisa mengurangi perkembangan COVID-19 pada diri mereka," kata Sutrisno, Selasa (4/8/2020).

Pihaknya meminta sejumlah protokol kesehatan harus dilakukan lebih ketat agar pekerja pabrik lebih tertib serta tubuh mereka lebih prima.

Adanya cara tersebut, katanya bisa mendukung geliat dunia usaha di Kota Semarang agar lancar sekaligus mengendalikan angka penyebaran virus corona.

2. Klinik kesehatan harus dipindah di depan pabrik

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SD Garot, Kabupaten Aceh Besar, dimanfaatkan sebagai posko kesehatan atau klinik kesehatan (IDN Times/Saifullah)

Sutrisno mengungkapkan, ketika sidak ke sejumlah pabrik, pihaknya telah meminta agar lokasi klinik kesehatan dipindah pada bagian depan pabrik. Selain itu, ia menegaskan kerumunan pekerja saat makan siang harus disetop.

"Kita sudah keliling ke sejumlah pabrik dan kita sudah sebarkan edaran untuk kendalikan wabah COVID-19. Terutama kita minta pabrik menghentikan kerumunan saat makan. Jadwal makannya saya pantau sudah diatur. Saat makan, mejanya sudah disekat plastik dan fiber. Nah, sekarang kita minta lokasi klinik kesehatannya dipindah di depan untuk memantau saat pekerja masuk dan pulang kerja," urainya.

Baca Juga: Klaster COVID-19 Berasal dari Pabrik Garmen di Semarang, Ini Lokasinya

Berita Terkini Lainnya