TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cegah Kedaluwarsa, IDI Semarang Minta Dinkes Awasi Ketat Distribusi Vaksin COVID-19

Parah! 10 daerah di Jateng serapan vaksinasinya rendah

Pekerja melakukan bongkar muat Envirotainer berisi vaksin COVID-19 Sinovac setibanya dari Beijing di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 31 Desember 2020. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

Semarang, IDN Times - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Semarang meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk meningkatkan pengawasan terhadap alur pengiriman vaksin COVID-19 di 16 kecamatan dan 177 kelurahan. Pasalnya, dengan pengawasan yang berlakukan maka keberadaan vaksin yang kedaluwarsa dapat dicegah secepatnya. 

"Mestinya kan Dinkes punya data by system-nya. Dan seharusnya tahu kapan tanggal expired-nya. Kalau perlu setiap pengiriman vaksin COVID-19 ke wilayah kecamatan harus ditingkatkan lagi pengawasannya. Jangan sampai yang kedaluwarsa malah dipakai dan disuntikan ke masyarakat," kata Ketua IDI Kota Semarang, dr Elang Sumambar kepada IDN Times, Rabu (17/11/2021). 

Baca Juga: Vaksin COVID-19 di Kudus Kedaluwarsa: Gak Disuntikkan?

1. IDI minta stok vaksin kedaluwarsa segera dimusnahkan

Vaksin COVID-19 Tahap 3 telah tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (12/1/2021). IDN Times/Maya Aulia

Ia menyarankan kepada Pemkot Semarang untuk bergerak secara masif dengan mengecek tanggal batas waktu penggunaan vaksin COVID-19. Jika dirasa stok vaksin yang tersimpan di gudang Dinkes banyak yang kedaluwarsa, Elang berkata sebaiknya lekas dimusnahkan. 

"Ya mendingan kalau ada stok vaksin yang sudah kedaluwarsa, langsung dimusnahkan saja. Kan itu bahaya kalau tetap dipakai ke manusia," ujar Elang. 

2. Pemkot disarankan tegakan aturan prokes lagi

ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Lebih lanjut, ia menyampaikan dengan kasus penularan COVID-19 yang menurun, Pemkot Semarang disarankan untuk kembali mendisiplinkan warganya agar mematuhi protokol kesehatan. Sebab, menurutnya meski kasusnya landai, namun masyarakat tidak boleh lengah mengingat saat ini masih berada dalam situasi pandemik COVID-19. 

"Yang mesti diingat, ini masih pandemik dan kondisinya belum selesai. Untuk itulah, tegakan lagi kepatuhan protokol kesehatan warga. Bagi warga yang mulai mengabaikan, maka perlu didisiplinkan lagi. Apalagi kita musti berusaha mencegah gelombang ketiga COVID-19 di akhir tahun," paparnya. 

3. Vaksin di Jateng dosis pertama lebih dari 50 persen

ilustrasi penyuntikan vaksin (ANTARA FOTO/Soeren Stache/Pool via REUTERS)

Berdasarkan data Dinkes Jawa Tengah, capaian vaksinasi COVID-19 untuk tahap pertama di Jawa Tengah saat ini diklaim sebesar 66,16 persen. 41,5 persen," ujar Kepala Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo saat dikonfirmasi mengatakan terdapat 19 juta penduduk di 35 kabupaten/kota telah mengikuti program vaksinasi COVID-19.

"Yang sudah tervaksin 66,16 persen atau sekitar lebih dari 19 juta orang sudah divaksin dosis 1 kemarin. Untuk realisasi penyuntikan vaksin dosis kedua mencapai 41,5 persen," terangnya.

Ia mengungkapkan Pempov masih membutuhkan upaya percepatan vaksinasi untuk mengejar target serapan vaksin COVID-19 di setiap kabupaten/kota. Yulianto juga mengingatkan jika capaian vaksinasi mempengaruhi penurunan status level PPKM di tiap daerah. Misalnya, untuk serapan vaksinasi COVID-19 di Banjarnegara dimana ditargetkan sehari seharusnya bisa mencapai 11.685, tapi kenyataannya sebelum tanggal 11 November 2021 hanya mampu menyuntikkan vaksin 2.000 dosis sampai 3.000 dosis.

"Sebelum dilakukan percepatan itu cuma bisa 2 ribu sampai 3 ribu per hari. Sejak tanggal 11 November mulai naik jadi 8 ribu per hari, lalu pada tanggal 12, 13, dan 14 November sudah bisa di atas 16 ribu per hari. Kalau bisa konsisten seperti ini akhir tahun Banjarnegara sudah selesai vaksinnya," bebernya.

Baca Juga: Petugas Medis Awasi 2.622 TKI yang Pulang ke Jateng saat Akhir Tahun

Berita Terkini Lainnya